Monday, December 26, 2016

Akan Menikah Januari, Calon Pengantin Tenggelam Dan Meninggal Di Depan Calon Suami


Berita Indonesia - Manusia memang boleh berencana, namun Tuhan yang menentukan semuanya. Inilah gambaran nasib dari Supini (24), warga RT 2/RW 3, Dukuh Seren Wetan, Desa Seren, Kecamatan Sulang.

Perempuan ini rencananya akan menikah pada 16 Januari 2017 mendatang. Namun takdir berkata lain, karena dia tewas tenggelam di embung desa setempat, pada Minggu (25/12/2016), sekitar pukul 10.00 WIB.

Tragisnya lagi, Supini tewas di depan calon suaminya, yang kebetulan juga sedang berada di embung tersebut. Keduanya memang sedang berada di tempat yang bersamaan.
Baca Juga :
Kapolsek Sulang AKP Haryanto mengatakan, korban tewas terpeleset di embung, saat bermaksud hendak mandi di sana. ”Korban terpeleset, jatuh ke embung, namun tidak bisa berenang. Sehingga tenggelam di embung yang berkedalaman tiga meter itu,” tuturnya, Minggu (25/12/2016).

Pagi itu, Supini bersama kerabatnya bernama Siti Riyana, bermaksud mengirim bekal makanan kepada ayahnya, yang sedang bekerja di sawah. Posisi sawah sendiri berada di seberang embung.

Saat hendak melintasi embung, Supini ternyata melihat calon suaminya bernama Mugiyanto (25), juga warga Desa Kerep, sedang mandi di embung tersebut.

”Tapi posisi mandinya calon suami korban, ada di sebelah utara embung,” jelas kapolsek.

Entah apa alasannya, korban lantas memutuskan untuk ikut mandi di embung. Di mana posisi mandinya, mengambil lokasi di sebelah selatan embung.

 Berseberangan dengan sang calon suami. Jaraknya sendiri kurang lebih 75 meter di antara mereka berdua.

Namun tidak dinyana kemudian jika korban malah terpeleset, karena kondisi tanah embung yang licin dan gembur. Korban lantas terjebur ke dalam embung.

Hanya saja, karena korban tidak bisa berenang, korban lantas tenggelam ke dalam embung.

”Diduga korban ini tidak bisa berenang. Sedangkan kerabatnya tadi, berteriak meminta tolong setelah melihat korban tenggelam. Bahkan, kerabatnya bernama Siti Riyana tadi, sempat pingsan karena panik,” terang kapolsek.

Calon suami korban yang berada pada jarak 75 meter, juga tidak bisa berbuat banyak. Jarak yang cukup jauh itu, menghambat sang calon suami untuk menolong korban.

Warga yang mendengar teriakan meminta tolong, segera berdatangan ke embung. Mereka lantas mencoba mencari korban yang tenggelam. Selang 20 menit kemudian, korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

”Sekitar 15 menit setelah korban tenggelam, dia sempat muncul ke permukaan, dalam kondisi kelabakan. Namun saat dievakuasi, lima menit kemudian korban sudah tidak bernyawa,” jelas kapolsek. [murianews]

0 comments

Post a Comment