Sunday, November 27, 2016

4 Tahun Legal TKW Taiwan Asal Ngawi Ini Meninggal Dalam Keadaan Ilegal, Jenasah Belum Pasti Kapan Dipulangkan


Berita TKI - TKI asal Ngawi Jawa Timur bernama Iswahyuni (30) yang menjadi TKW di Taiwan dikabarkan meninggal setelah terlibat kecelakaan kendaraan bermotor di Bali Long Road, Thamsui, New Taipei, pada Jum’at kemarin, (25/11) pukul 08.00 waktu Indonesia Barat.

Keluarga Iswahyuni di Dusun Mbulu II, Desa Randusongo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi mendapatkan kabar kematian dari kakak korban yang ada di Jakarta sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat kemarin (25/11).

Dikatakan via telepon bahwa putri ketiga dari empat bersaudara pasangan dari Salikin (alm) dan Supriyati ini meninggal sesaat setelah terlibat kecelakaan.
Baca Juga : 
“Pihak keluarga dirumah baru tahu kalau korban ini meninggal dari kakaknya yang ada di Jakarta kemarin pagi, yang mengatakan jika Iswahyuni meninggal akibat kecelakaan ketika hendak berangkat kerja,” terang Mukiman paman korban melalui via selular, Sabtu (26/11).

Keluarga tidak begitu saja menelan mentah-mentah berita tersebut, untuk keterangan lebih lanjut kakak korban yang lain dan kebetulan juga ada di Taiwan dihubungi dan ternyata mengiyakan kalau adiknya meninggal.

Mengenai kepulangan jenasah korban pihak keluarga belum mengetahui kapan karena Iswahyuni saat meninggal tercatat sebagai TKW illegal setelah empat tahun merantau di Taiwan.

Sebelumnya Iswahyuni tercatat sebagai TKW legal yang diberangkatkan melalui via agen PT Putra Indo Sejahtera yang ada di Madiun.

“Kalau kapan jenasah sampai dirumah pihak keluarga sendiri sama sekali belum bisa menjawab. Karena korban memang illegal disana itu (Taiwan-red) memang sebelumnya legal juga melalui PT namun dalam tahun terakhir ini korban kabur dari majikanya sebelum mendapat majikan baru sekarang ini,” jelasnya lagi.
Baca Juga : 
Meski demikian tandasnya, melalui perwakilan keluarga tepatnya pada hari ini Sabtu, (26/11), mendatangi PT Putra Indo Sejahtera di Madiun yang sifatnya meminta bantuan kemanusiaan untuk ikut andil dalam proses kepulangan jenasah.

Tetapi pihaknya juga berharap kepada pemerintah untuk segera turun tangan memproses secara administrasi yang diperlukan agar jenasah korban selekas mungkin bisa dimakamkan dikampung halamanya.

“Kalau ke PT itu (PT Putra Indo Sejahtera-red) sifatnya minta bantuan saja soalnya sudah tidak berada dibawah tanggungjawabnya karena korban kabur dari majikan. Sedangkan harapanya ke pemerintah jelas memohon dengan sangat membantu memulangkan jenasah korban mengingat keluarganya dirumah hanya sebagai buruh tani,” pungkas Mukiman. (pr/siagaindonesia)

0 comments

Post a Comment