Saturday, December 24, 2016

Waspada Klinik "Dokter-Dokteran" Pemasang Behel Gigi Di Hongkong, Bahaya!!


Berita Kesehatan - Suka pakai behel gigi biar telihat cantik karena tidak PD (pede) dengan gigi yang tak beraturan, gupis, gigi terlihat renggang dan bahkan (maaf) sedikit tonggos bin mrongos?

Hemmmm....semua orang ingin terlihat sempurna. Bagitu juga dengan TKI, meskipun kerja di luar negeri penampilan juga penting kan?

Mengenai behel ini seperti yang dilansir dari situskartini, praktik pemasangan behel gigi tak berlisensi mulai berani unjuk gigi.

Praktek ini dilakukan oleh sebagian Buruh Migran di Hong Kong. Kurang lebih hampir setahun terakhir ini banyak orang mulai santer memperbincangkan masalah itu.

Entah bagaimana ceritanya mereka mereka belajar menjadi "dokter-dokteran" itu.Dentis abal-abal alias dokter gigi palsu itu buka praktek di apartemen/boarding house yang mereka sewa.

Tidak tanggung-tanggung mereka buka konsultasi dengan peralatan "bengkel gigi" seadanya dan kondisi "klinik" ala kadarnya. Bisa dibilang kotor dan kumuh.

Pasien yang dilayani macam-macam kegiatannya sambil nunggu giliran, ada yang lesehan dilantai, ada yang makan, ada yang bercanda, ada yang sekedar nongkrong disana, bahkan ada juga yang ndoweh kesakitan.

Sangat jauh berbeda dari keadaan klinik yang benar-benar berlisensi.

Parahnya ada dari mereka-mereka yang datang kesana karena teman BMI yang jadi "makelar" dokter-dokteran itu.

Untuk lebih meyakinkan pelanggan yang ingin "permak gigi" sang dokter-dokteran pakai jas putih besar, berkalung alat cek medis seolah mereka itu dokter atau suster betulan. Penampilan boleh oke tapi skill aslinya nggak tahu. Bisa saja caper sok pinter.

Untuk mewaspadai ini biar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan saat akan memasang behel pastikan di tempat itu ada Surat Ijin Dental/Buka klinik di Hong Kong, sertifikat lulusan Dental Surgery, serta apapun yang berhubungan dengan bidang kedokteran lain yang terpampang di dinding tempat pemasangan behel yang kamu kunjungi.

Teliti sebelum membeli, waspada sebelum pakai atau berakhir dengan mringis, mrenges, mrongos. [situskartini]

0 comments

Post a Comment