Wednesday, December 28, 2016

Akun Facebook Adista Angrayni Rendahkan TKI Malaysia, Jadikan Uang Sebagai Nabi


Berita TKI - Akun Facebook Adista Angrayni yang belakangan diketahui bekerja sebagai TKI Singapura ini akhirnya menjadi tenar terkenal bin tersohor karena hampir setiap postingan yang ia unggah selalu saja memancing kemarahan orang lain.

Akun FB bernama Adista ini jika dilihat ia tengah bekerja menjadi TKW di Singapura , tepatnya di daerah bedok , Singapore.

Salah satu postingan tengah ramai dibahas para netizen adalah postingannya yang mengatakan jika TKI  yang bekerja di Malaysia itu Miskin , ia tidak level untuk berpacaran atau menikah dengan TKI Malaysia, bahkan ia pun tak segan menulis jika ia tidak mau berteman dengan TKI yang di malaysia ataupun di Taiwan.

berikut postingannya :
"Gue mah Gk level sama tki apa lg mAlaysia miskin gda duit x ngjak nikah Mau di kasih makan apaan hedehh para tki malai Taiwan pergi jauh jauh dariku Gk level" tulis adista.

Postingan yang diunggah pada hari Senin, 26 Desember 2016 , kisaran pada pukul 3.24 pm  tersebut ramai kritikan dan hujatan dari pengguna media sosial lainnya , dan juga sudah di bagikan lebih dari 26 kali.

Entah berapa screenshot dari postingan itu yang menyebar kemana-mana.


Waras atau tidak saat membuat postingan itu yang jelas postingan lain yang membuat netizen marah , adalah  adista mengatakan bahwa sangat alergy dengan orang miskin.

Seperti yang dilansir dari SitusKartini, pada banyak postingan aun facebooknya Adista seolah seorang TKW biasa.

Tapi ada yang aneh ketika postingannya selalu berbau part time dengan bayaran antara 200 - 400 dollar singapura per jam nya.

Adista juga menulis jika ia bekerja part time didaerah Paya lebar.

Paya lebar yang berada di lingkaran Gelang adalah distrik pelacuran legal yang lokasinya tak jauh dari pusat kota Singapura. Pelacur di sana berasal dari berbagai negara, seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, India, Vietnam, juga Filipina.

Konon prostitusi di sana sudah dimulai sejak Stamford Raffles datang pada 1819. Raffles sadar akan potensi pelacuran karena daerah itu kerap disinggahi para lelaki dari berbagai negara.

[situskartini dengan beberapa editing]

0 comments

Post a Comment