Sunday, March 27, 2016

Sinetron "Anak Jalanan" Diprotes Jurnalis Online Karena Alex

foto by rcti.tv

Sinetron Anak Jalanan yang pemeran utamanya adalah Boy yang diperankan oleh Stefan Willian kembali tersandung masalah.

Kali ini protes dilayangkan dari IJO (Ikatan Jurnalis Online).

Sejumlah cuplikan cerita dan adegan sinetron yang ditayangkan oleh televisi swasta  malam itu dituding melecehkan profesi wartawan.



Ikatan Jurnalis Media Online (IJO) Surabaya,  sedang mempersiapkan surat protes kepada stasiun televisi swasta tersebut dan ditembuskan kepada Komisi Penyiaran Indonesia di Jakarta atas tayangan dalam sinetron yang diputar setiap hari tersebut.

"Dalam adegan jelas-jelas ada interpretasi yang melecehkan profesi wartawan," kata Ketua IJO Surabaya, Achmad Ali melalui rilisnya kepada beritajatim.com, Sabtu (26/03/2016).

Tayangan yang dinilai melecehkan profesi wartawan, kata dia, terkandung dalam adegan saat aktor Cemal Faruk Urhan yang memerankan Alex, menjebak Stefan Willian, pemeran Boy.

Boy difitnah kebut-kebutan di jalan dan menabrak seseorang hingga terjatuh.

Kemudian datanglah Alex bersama beberapa orang sewaan dan seorang wartawan yang meliput kejadian itu. "Wartawan dalam cerita itu seolah disewa untuk menulis dalam konspirasi fitnah," terangnya.

Usai dari tempat kejadian kecelakaan, si wartawan dan Alex, beserta beberapa orang sewaan bertemu di suatu tempat. Alex mengeluarkan amplop warna coklat dan diberikan kepada dua orang sewaan dan si wartawan. "Sempat ada dialog Alex yang menanyakan, kapan beritanya muat, lalu si wartawan menjawab, hari ini juga, karena kita media online," terang Ali.

Cerita tersebut kata Ali jelas-jelas merendahkan profesi wartawan, yang semua orang pasti menginterpretasikan bahwa wartawan bisa disewa untuk konspirasi jahat yang menjatuhkan orang lain.

Apalagi, media online lebih cepat menyebar atau disebarkan ke berbagai media sosial.

"Kami punya kode etik dalam bekerja, karena Itu kami mendesak untuk meluruskan interpretasi tersebut dan menghentikan sinetron Anak Jalanan," tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Anggota KPI Pusat, Fajar Arifianto Isnugroho, berjanji akan memeriksa tayangan yang dimaksud 'scene by scene', jika ada yang dianggap merugikan pihak tertentu, dia siap menerima laporannya.

"Nanti kami akan tindak lanjuti dengan memberikan peringatan," jelasnya.

Sebelumnya, sinetron yang ditayangkan setiap hari selama 2 jam itu juga pernah mendapat teguran dari KPI, karena telah menayangkan adegan yang dianggap melanggar pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran Komisi Penyiaran Indonesia.

Pelanggaran-pelanggaran itu antara lain, menayangkan adegan perkelahian antar geng motor, menayangkan ungkapan kasar, dan menayangkan pasangan muda mudi yang sedang beradegan mencium pipi.

Sebelumnya sutradara Anak Jalanan mencurahkan perasaannya di cuitan twitter lantaran protes yang terjadi dari KPI


 Tidak hanya itu di Instagram Natasha Wilona juga ikut turun tangan mengajak para fans Sinetron Anak Jalanan untuk mendukung sinetron yang dibintanginya itu


Hai semua temanku, kalian tau kan sesuatu yang baik pasti ada yang mencoba mencibir bahkan menjatuhkan. Banyak yang bilang sinetron Anak Jalanan mengandung hal-hal negatif. MEREKA TIDAK MENYIMAK apa pesan moralnya, MEREKA HANYA MELIHAT SATU ELEMEN dari sebuah paket lengkap tanyangan anak jalanan. Nah, Sekarang aku mau tanya kalian semua, apa saja dampak positif yang sudah kalian dapatkan, apa contoh positif dari tayangan anak jalanan yang sudah kalian dapatkan? Tuliskan ke kolom apresiasi website KPI untuk sinetron kesayangan kita, jangan mau kalah oleh hater kita !! Karena #AnakJalananLoversSolid ! --------------------------------- Stepnya: 1. Buka Linknya untuk tulis di kolom apresiasi 👇👇👇👇 http://kpi.go.id/index.php/apresiasi 2. Isi data dgn baik dan benar, penulisan huruf besar dan kecil harus diperhatikan 3. Lakukan berulang2 dan sebarkanlah ke sluruh masyarakat dan kerabat. Terimakasih buat partisipasinya and God with us all the time 💋
A photo posted by Natasha Wilona (@natashawilona12) on



Semua itu tergantung dari bagaimana penonton menyikapi.

Kreatifitas memang terkadang bersinggungan dengan segala hal,

Semoga dengan adanya protes-protes ini kedepannya kualitas sinetron Indonesia semakin meningkat

sumber : beritajatim

0 comments

Post a Comment