Home /
Berita BMI /
Berita TKI /
Berita TKW /
TKI Malaysia Asal Sambas, Alami Gagal Ginjal Dan Disfungsi Otak
Sunday, January 8, 2017
TKI Malaysia Asal Sambas, Alami Gagal Ginjal Dan Disfungsi Otak
Berita TKI - Manto (28) TKI Malaysia asal Dusun Sumber Lestari, Tekarang, Sambas yang ditangkap dan ditahan bersama sepupunya oleh Tentara Diraja Malaysia Senin (26/12).
Mereka ditangkap karena berusaha meninggalkan Sarawak lalu menuju Kalbar lewat jalan tikus.
Saat itu, keduanya tidak punya dokumen perjalanan resmi.
Pemuda dan sepupunya itu diserahkan kepada Imigresen untuk diproses hukum.
Mereka akhirnya ditahan di Depot Tahanan Imigresen Semuja.
Selang tiga hari kemudian tanggal 28 Desember Manto jatuh sakit.
“Mengeluh batuk-batuk dan merasa sakit di bagian dada. Sehingga dia dibawa ke Rumah Sakit Serian yang terdekat dari Depot Tahanan,” tutur Konsul Jenderal RI Jahar Gultom melalui Pelaksana Fungsi Konsuler I Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Windu Setiyoso, kepada koran ini, Jumat (6/1).
Berdasarkan hasil pengecekan medis Manto diduga mengalami paru-paru basah dan selanjutnya dilakukan tindakan.
Cairan atau lendir pada paru-parunya pun disedot. Selang beberapa saat, kondisi Manto normal. Namun, tiba-tiba ia kritis dan denyut jantungnya berhenti.
Tim medis kemudian melakukan resusitasi jantung paru-paru atau CPR (tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu).
“Kondisi jantungnya kembali normal. Lalu kembali tidak bisa bernapas sehingga diberi bantuan alat pernafasan. Jika alat itu dilepaskan, maka peluang hidup Manto sangat tipis,” terang Windu.
Seperti yang dikatakan oleh dokter Rumah Sakit Serian kerusakan pada paru-paru Manto dikarenakan infeksi bakteri atau virus yang diduga sudah bersarang di paru-parunya.
Hal ini kemudian mempengaruhi otaknya.
“Pihak Rumah Sakit Serian menyatakan tidak sanggup menangani penyakit Manto. Sehingga besoknya, Manto dirujuk ke Rumah Sakit Umum Kuching di Sarawak untuk diberi perawatan yang lebih intensif,” bebernya.
RS Umum Kuching memvonis otak Manto telah mati. Kedua ginjalnya pun tidak lagi berfungsi alias gagal ginjal.
Manto yang terbaring tak sadarkan diri di ruang UGD akhirnya dipindah ke ruangan ICU. Alat ventilator dipasang ke sekujur tubuhnya.
“Berdasarkan hal itulah pihak Malaysia meminta kami agar dapat segera memfasilitasi pemulangan Manto ke Indonesia. Kami rutin mengecek kondisi Manto sambil mengurus administrasi pemulangan,” ujar Windu.
Dengan kondisi Manto yang sakit kritis, menurut dia, proses hukumnya dianggap selesai oleh pihak Malaysia. Serta semua biaya pengobatan dan penjagaan ditanggung otoritas negeri jiran tersebut.
“Kami sudah menghubungi pihak keluarga Manto untuk menginformasikan kondisi anaknya. Manto harus segera dipindahkan ke rumah sakit di Indonesia, karena biaya perawatan di Malaysia sangat mahal. Dan dikhawatirkan jika pasien tidak dapat diselamatkan, maka proses pemulangan ke Indonesia semakin rumit,” ucapnya.
Ia menambahkan, berdasarkan keterangan yang dihimpun dari pihak keluarga Manto, yang bersangkutan mulai bekerja serabutan di Malaysia secara ilegal sejak 6 bulan lalu.
Selama bekerja ia pernah menghubungi keluarganya dengan keluhan sakit di dada. Pihak keluarga pun menyuruhnya untuk segera pulang ke kampung halaman.
Namun, Manto tak berani pulang karena passportnya mati. Karena sakit yang dideritanya sudah tak tertahankan, ia pun nekad pulang lewat jalan tikus dan akhirnya tertangkap Tentara Diraja Malaysia.
“Atas perintah Konsul Jenderal, kami sudah berkoordinasi dengan pihak Imigresen untuk proses pemulangan Manto sampai di Entikong. Termasuk koordinasi dengan Direktorat PWNI dan BHI Kemlu, Pemprov Kalbar, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak dan Entikong serta BP3TKI Pontianak untuk membantu penanganan pemindahan Manto sampai ke Sambas,” papar Windu.
Yang jadi kekhawatiran KJRI bila Manto diserahterimakan di Entikong itu artinya ventilator mobile milik RS Umum Kuching akan dilepaskan dari tubuh Manto.
Hal itu tentu saja membuat nyawa Manto sangat sulit untuk diselamatkan.
Sementara itu menurut kata Windu belum diketahui apakah RS di Pontianak ada fasilitas ventilator mobile atau tidak .
“Puskesmas Entikong katanya juga tidak ada alat itu. Intinya kami sudah lakukan penanganan sesuai fungsi kami, dengan harapan Manto bisa selamat sampai ke kampung halamannya,” harap dia. (nusa.indopos)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Paling Dilihat
-
Berita Upah TKI Taiwan Terbaru - Pemerintah Taiwan lewat Kementrian Tenaga Kerja Taiwan telah menetapkan upah minimum baru bagi Buruh M...
-
Berita TKI Taiwan Stop Aniaya Kucing Dan Anjing - Bagi TKI Taiwan aturan baru ini harus benar-benar diketahui, salah-salah malah mendapa...
-
Yuk yang suka sama lagu dangdut lawas, kita goyang yuk sambil bernostalgia. Jadi teringat masa lalu deh....
-
Berita TKI - Setiap TKI yang berada di Taiwan wajib pegang ARC atas nama sendiri. Kalau di Indonesia ARC hampir sama dengan KTP. Nah k...
0 comments
Post a Comment