Thursday, December 22, 2016

TKI Taiwan Asal Losari Meninggal Dunia, Mengaku Sakit Usus Buntu Sebelum Meninggal


Berita TKI - Trias Tomi (27), salah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Bojongsari RT 3 RW 8 Kecamatan Losari meninggal di Taiwan, Sabtu (17/12) lalu. Menurut Kepala Desa (Kades) Bojongsari Kojin, sebelum meninggal korban sempat mengalami sakit usus buntu.

Dari pengakuan keluarga korban, kata dia, korban juga telah melakukan tindakan operasi selama dua kali.

"Korban sempat bercerita ke orang tuanya bahwa dirinya sudah sakit usus buntu selama sebulan terkahir," ungkapnya, kemarin.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya sedang menunggu kepulangan jenazah.

Menurutnya, Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang membawa korban kerja di Taiwan sudah memberikan fasilitas untuk kepulangannya ke Indonesia.

Dan rencananya, korban akan diberangkatkan dari Taiwan, Jumat nanti.

"Katanya dari sana (Taiwan) jam sepuluhan. Mungkin nyampai di Bandara Soekarno-Hatta jam satu siang," ungkapnya.

Sementara itu, Plt Camat Losari Subagiyo membenarkan bahwa salah seorang warganya telah meninggal di Taiwan akibat sakit.

Dan laporan tersebut juga sudah ditindaklanjuti oleh pihak keluarga yang bekerjasama dengan pemerintah setempat.

"Kalau dari kami (pemerintah) hanya bisa memberikan dukungan moral. Dan kami akan siap memfasilitasi jika dibutuhkan," ungkapnya.

Dia mengimbau kepada warganya yang ingin bekerja di luar negeri untuk mendaftar di PJTKI yang legal.

Dengan demikian, jika ada kejadian yang sama atau hal lainnya bisa mudah dilacak.

Apalagi, di Kecamatan Losari warganya banyak yang menjadi TKI di Luar Negeri.

"Penting untuk memilih PJTKI yang aman dan nyaman. Ini tidak lain untuk mempermudah pemerintah terutama keluarga jika terjadi musibah dan lainnya di tempat mereka (warga) bekerja," katanya.

Di lain tempat, Kepala Dinas Sosial Tenagakerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Brebes Syamsul Komar mengungkapkan pihaknya telah mendapatkan surat terkait kepulangan jenazah ke Indonesia.

Dan rencanya kepulangan jenazah menggunakan maskapai penerbangan China Airlines.

"Kita akan tetap berkoordinasi dengan pihak terkait selama masa kepulangan jenazah. Dan kami akan membantu pihak korban jika akan mengurus sesuatunya," ucapnya. (radartegal)

0 comments

Post a Comment