TKW Hongkong - Dapat job merawat anak terlihat mudah, tapi kita memang harus teliti dan berani bertanya bagaimana kondisi anak yang akan kita asuh.
Agar kita tidak bernasib kurang beruntung seperti Hana (sebut saja begitu)
TKI Hongkong asal Madiun itu sering dipukuli setiap hari, digigit, ditendang bahkan dipegang anunya oleh anak asuhnya yang menderita autisme.
Baca Juga :
“Anaknya nggak ada apa-apa, ya mukul, dia juga suka hansap (pegang-pegang), tapi dari awal majikan nggak kasih tahu (bahwa anaknya penderita autisme), cuma bilang, jaga anak gitu ajah,” kata Hana berkisah.
Asal tau saja Autisme adalah kelainan perkembangan psikologis yang mulai nampak saat anak berusia 3 tahun.
Penderita kerap menunjukkan kelainan seperti kebiasaan makan atau tidur aneh, kelakuan yang sulit dijelaskan penyebabnya atau kecenderungan menyakiti diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.
Mengasuh anak autis Hana sering kena bentak, tonjok, gigit, tendang, dan yang paling parah anak laki-laki usia 13 tahun itu juga sering memaksa tidur di atas tubuh BMI ini. Hora Umum!!!
Anak autis itu hanya mau pakai seragam sekolah yang dipakaikan Hana di pagi hari.
“Saya pertama kaget, nggak salah nih? Kan anaknya sudah gede?” kata Hana.
Pada 22 Juni 2016 masalah Hana mencapai klimaks, dia berdebat hebat mengenai seragam yang dipakai sang anak hari itu.
Hana akhirnya memutuskan bertanya langsung ke guru saat mengantar anak ke sekolah.
Saat Hana menuju ke kelas untuk menanyakan hal itu, Sing Sang menunggu di mobil.
Namun tak disangka bocah yang diasuhnya sudah bersiap melakukan sesuatu pada Hana tanpa disadari.
Begitu Hana keluar, sang anak berlari menyusul lalu menendang BMI ini hingga tersungkur.
“Saya menangis, soalnya sakit banget,” kata Hana berkisah.
Masalah lain mulai timbul, saat pulang ke rumah Dai Dai di Taipo, Hana mendapat SMS disuruh pergi ke rumah Sing Sang di Fanling.
Sing Sang dan Dai Dai majikan memang telah lama pisah rumah.
“Saya menolak, karena yang tanda tangan kontrak adalah Dai Dai jadi kenapa harus pergi ke rumah Sing Sang?,” kata Hana.
Hana yang khawatir akan bermasalah dengan Imigrasi Hong Kong, bersikukuh menolak sementara Dai Dai terus memaksanya pergi ke Fanling.
Singkat cerita, adu argumen itu berakhir dengan ancaman terminate pada Hana.
Hana pun lapor polisi karena merasa telah dianiaya sang anak.
Namun Dai Dai balik menuduh Hana tmencuri ketika polisi datang. Saling tuduh terjadi sampai akhirnya BMI ini minta bantuan ke KJRI dan menuntut hak-haknya sekitar HK$ 10 ribu lewat Labour Tribunal.
Hana sempat 5 bulan luntang-lantung menunggu kasusnya selesai, sampai akhirnya datang minta bantuan Christian Action.
Pada 18 November 2016, Hakim Labour Tribunal memutuskan Dai Dai harus membayar sekitar HK$ 6.437 kepada Hana. [suarahk]
Asal tau saja Autisme adalah kelainan perkembangan psikologis yang mulai nampak saat anak berusia 3 tahun.
Penderita kerap menunjukkan kelainan seperti kebiasaan makan atau tidur aneh, kelakuan yang sulit dijelaskan penyebabnya atau kecenderungan menyakiti diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.
Mengasuh anak autis Hana sering kena bentak, tonjok, gigit, tendang, dan yang paling parah anak laki-laki usia 13 tahun itu juga sering memaksa tidur di atas tubuh BMI ini. Hora Umum!!!
Anak autis itu hanya mau pakai seragam sekolah yang dipakaikan Hana di pagi hari.
“Saya pertama kaget, nggak salah nih? Kan anaknya sudah gede?” kata Hana.
Pada 22 Juni 2016 masalah Hana mencapai klimaks, dia berdebat hebat mengenai seragam yang dipakai sang anak hari itu.
Hana akhirnya memutuskan bertanya langsung ke guru saat mengantar anak ke sekolah.
Saat Hana menuju ke kelas untuk menanyakan hal itu, Sing Sang menunggu di mobil.
Namun tak disangka bocah yang diasuhnya sudah bersiap melakukan sesuatu pada Hana tanpa disadari.
Begitu Hana keluar, sang anak berlari menyusul lalu menendang BMI ini hingga tersungkur.
“Saya menangis, soalnya sakit banget,” kata Hana berkisah.
Masalah lain mulai timbul, saat pulang ke rumah Dai Dai di Taipo, Hana mendapat SMS disuruh pergi ke rumah Sing Sang di Fanling.
Sing Sang dan Dai Dai majikan memang telah lama pisah rumah.
“Saya menolak, karena yang tanda tangan kontrak adalah Dai Dai jadi kenapa harus pergi ke rumah Sing Sang?,” kata Hana.
Hana yang khawatir akan bermasalah dengan Imigrasi Hong Kong, bersikukuh menolak sementara Dai Dai terus memaksanya pergi ke Fanling.
Singkat cerita, adu argumen itu berakhir dengan ancaman terminate pada Hana.
Hana pun lapor polisi karena merasa telah dianiaya sang anak.
Namun Dai Dai balik menuduh Hana tmencuri ketika polisi datang. Saling tuduh terjadi sampai akhirnya BMI ini minta bantuan ke KJRI dan menuntut hak-haknya sekitar HK$ 10 ribu lewat Labour Tribunal.
Hana sempat 5 bulan luntang-lantung menunggu kasusnya selesai, sampai akhirnya datang minta bantuan Christian Action.
Pada 18 November 2016, Hakim Labour Tribunal memutuskan Dai Dai harus membayar sekitar HK$ 6.437 kepada Hana. [suarahk]
0 comments
Post a Comment