Sunday, December 11, 2016

Anak SD Pesta Miras di Kelas Dan Ajak Guru Berkelahi


Berita Samarinda - Murid SD di Samarinda Ulu Kalimantan Timur (Kaltim) ini Benar-benar kelewatan. Masih ingusan, tapi prilaku mereka sudah tak terkendali.

Lima murid salah satu SD di lingkungan Samarinda Ulu diamankan pihak sekolah karena menenggak minuman keras (miras), kemarin.

Mereka adalah Ys (13), Ds (12), Yr (12), Fi (12) dan Dn (15). Yang mengejutkan, murid-murid SD tersebut menenggak miras dalam kelas, di sela-sela jam pelajaran. Mereka biasa menenggak miras saat guru lengah.
Baca Juga :
Miras yang dikonsumsi adalah jenis anggur dan oplosan alkohol 70 persen serta minuman berenergi. Tak hanya itu, bocah-bocah itu juga sesekali mencampur obat sakit kepala ke dalam miras yang ditenggak.

Gara-gara pengaruh miras tersebut, sikap Dn dan kawan-kawannya pun tak terkendali.

Informasi yang diperoleh Sapos (grup pojoksatu.id), saat ditegur guru karena kerap berulah, mereka malah menantang guru untuk berkelahi.

Keterangan lain yang diperoleh, sebenarnya prilaku Dn dan teman-temannya sudah lama diawasi pihak sekolah.

Namun selama ini tak pernah ditemukan barang bukti.

Pagi kemarin, saat jam istirahat Yr diminta teman-temannya izin keluar sekolah membeli alkohol di warung kelontongan tak jauh dari sekolahnya.

“Saya curiga saat dia (Yr, Red) membawa bungkusan plastik yang disembunyikan di belakang badannya saat melintas di depan saya. Saya panggil dan tanya apa yang dibawa, semula menolak untuk diperlihatkan,” celetuk salah seorang satpam sekolah, seperti dilansir Sapos, Sabtu (10/12/2016).

Terlanjur curiga dengan bawaan Yr, satpam pun menggeledahnya dan ditemukan sebotol alkohol 70 persen. Dari situlah Yr disuruh diintrogasi dan menyebut satu persatu teman-temannya yang sering pesta miras.

“Kalau mau minum dicampur dulu semuanya. Dimasukkan botol biar tak ketahuan guru dan teman-teman sekolah. Kalau habis minum itu bawaannya ngantuk,” ujar Dn saat ditemui Sapos.

Dn dan Ys mengakui, beberapa kali menenggak miras di kelas. “Iya minumnya di kelas. Kan guru tak tahu,” beber Ys.

Sementara Yr menyebut hanya disuruh membeli, namun tak pernah ikut menenggak miras.

Sedangkan Ds ngotot tak pernah menenggak miras, namun mengakui mengisap rokok elektrik yang saat ini sedang digandrungi.

Untuk memberikan efek jera dan karena terlalu sering berulah, Dn dan teman-temannya sempat dibawa ke Mapolsekta Samarinda Ulu. Polisi pun melakukan pembinaan serta memanggil orangtua masing-masing murid.

Saat dipertemukan dengan Ds, ibunya histeris sampai meraung dan berguling-berguling di lantai kantor polisi di Jalan Juanda.

Ibunya tak percaya jika Ds yang selama ini terlihat patuh dan tak pernah macam-macam di rumah, tiba-tiba dibawa ke kantor polisi karena berkaitan dengan miras.

“De (panggilan Ds di rumah, Red) kenapa begini? Ibu sudah peringatkan berkali-kali, hati-hati bergaul dan memilih teman,” kata orangtua Ds sambil menangis.

Sempat beberapa jam di kantor polisi dan diberi wejangan, kelima murid SD tersebut dikembalikan ke orangtua. Mereka diminta membuat surat pernyataan agar tak mengulangi perbuatannya lagi.

“Kami panggil orangtua dan pihak sekolah. Ini jadi tanggung jawab bersama dan pelajaran bagi masing-masing pihak, baik murid bersangkutan, orangtua dan pihak sekolah agar lebih mawas diri,” tutur Kapolsekta Samarinda Ulu Kompol Chandra Hermawan.

Salah seorang perwakilan sekolah yang enggan menyebutkan namanya membenarkan ada murid yang diamankan karena diduga menenggak miras.

“Selama ini sudah kami awasi ketat. Baru kali ini kami menemukan barang bukti. Ke depan pengawasan terhadap mereka maupun murid lain akan kami perketat lagi. Semoga hal ini tak terjadi lagi,” tandas perwakilan sekolah. (rin/agi/nha/pojoksatu/sdf)

0 comments

Post a Comment