Thursday, November 17, 2016

Tanah Gerak Terjadi Di Ngebel Ponorogo Puluhan KK Mengungsi Ke Daerah Aman




Berita Ponorogo - Fenomena tanah gerak kembali terjadi di Desa Talun Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo. Bahkan lebih parah karena dicampur dengan banjir lumpur.

Kini setidaknya 39 KK di Desa Talun terpaksa mengungsi di pos pengungsian kantor desa setempat. Pasalnya warga khawatir jika tidak segera mengungsi tempat tinggal mereka yang ada di lereng gunung wilis longsor dan menimpa rumah.

Warga mengaku audah mengungsi ditenda pengungsian yang didirikan di halaman kantor sejak sepekan terakhir.

"Sudah tujuh hari mas ngungsi. Saya takut banget soalnya," kata Musrini, salah satu pengungsi.

Musrini mengaku dia dan tetangganya tinggal dipengungsian di malam hari saja. Untuk menghindari hal-hak yang tidak diinginkan.

Sementara pada siang hari, puluhan pengungsi memilih beraktivitas seperti biasa. Misalnya bertani maupun sekolah.

Di sisi lain, pantauan petugaa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo saat ini kondisi tanag bergerak di Desa Talun memang berbahaya. Bahkan BPBD sudah menetapkan status siaga sejak sepekan terakhir.

"Statusnya memang siaga," kata kepala BPBD Ponorogo, Bedianto.

Selain itu, lanjut dia, karena intesitas hujan yang cukup tinggi menambah retak yang ada. Termasuk terjadinya longsor setiap hari.

Ibed panggilan akrab Bedianto mengatakan rekomendasi dari geofisika Bandung memang di Desa Talun rawan longsor dan tanah retak. Dia mengatakan Ibed menjelaskan karena hujan terlalu tinggi membuat longsor batu. "Kadang bisa terlempar sampai 500 meter," katanya.

Ibed mengaku sudah melakukan hal-hal preventif. Yakni membuat posko di Desa Talud.

"Sudah membuat posko. Total pengungsi asa 39 kk. Itu semua warga sana," tambahnya. (mit/ted/beritajatim)

0 comments

Post a Comment