Home /
Berita Bangkalan /
Berita Indonesia /
Orang Tua Ini Menanggung 12 Cucu Yang Ditinggal Orang Tuanya Merantau, 2 Diantaranya Ditinggal Jadi TKI
Tuesday, November 8, 2016
Orang Tua Ini Menanggung 12 Cucu Yang Ditinggal Orang Tuanya Merantau, 2 Diantaranya Ditinggal Jadi TKI
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Pemkab Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, menemukan adanya orangtua dari tenaga kerja Indonesia (TKI) yang menjadi pengemis, akibat menerima titipan anak.
"Keluarga TKI yang terpaksa mengemis itu bernama Misna (70).
Ia mengemis di sekitar Jembatan Suramadu, saat kami melakukan razia beberapa hari lalu," kata Kepala Satpol-PP Bangkalan Ram Halili di Bangkalan, Selasa (8/11/2016).
Ia menuturkan, kepada petugas, Misna mengaku terpaksa menjadi pengemis sejak anaknya berangkat kerja menjadi TKI ke Malaysia.
Perempuan berumur 70 tahun itu terpaksa menjadi pengemis karena harus menanggung hidup 12 orang cucu, dan dua di antaranya ditinggal bekerja ke Malaysia.
Sepuluh cucu lainnya ditinggal orangtuanya merantau ke Surabaya, Malang dan Jakarta.
Kepala Satpol-PP menjelaskan, temuan adanya nenek yang terpaksa menjadi pengemis itu telah disampaikan ke Dinas Sosial Pemkab Bangkalan agar mendapatkan perhatian khusus dan perlindungan sosial dari pihak dinas.
"Akhir-akhir ini, di Bangkalan memang banyak orang-orang yang mengemis di sini," katanya.
Namun, katanya, mereka bukan warga Bangkalan, dan kebanyakan dari luar Kabupaten Bangkalan, seperti Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Sampang, bahkan ada di antara mereka yang berasal dari Sidoarjo.
"Selama operasi yang kami gelar, sudah ada sekitar 10 orang pengemis lebih yang kami amankan, lalu kami serahkan ke panti sosial di Dinas Sosial Pemkab Bangkalan," katanya, menjelaskan.
Menurut Ram Halili, banyaknya warga yang menjadi pengemis di Kabupaten Bangkalan bukan karena miskin, tetapi karena memang telah menjadikan pengemis sebagai sebuah pekerjaan.
Ia mencontohkan seperti beberapa orang pengemis yang pernah ditangkap Satpol PP asal Pragaan, Kabupaten Sumenep.
"Jadi di sana, memang ada sebuah desa di Kecamatan Pragaan yang masyarakatnya semuanya menjadi pengemis. Jadi bagi masyarakat di desa itu, mengemis sudah menjadi sebuah pekerjaan," katanya, menjelaskan.
Ke depan, kata dia, Satpol PP Bangkalan akan melakukan koordinasi dengan pemkab lain di Madura, baik Pamekasan, Sampang, maupun Pemkab Sumenep, terkait masalah sosial mengemis itu.
"Negara saat ini kan sudah memberikan bantuan kepada warga miskin, baik berupa program keluarga harapan ataupun jenis bantuan lainnya. Dengan adanya program itu, maka seharusnya, tidak ada lagi masalah sosial, seperti menjadi pengemis," kata Ram Halili menjelaskan. (*/kompas.com)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Paling Dilihat
-
Berita TKI - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) Ayub Basalamah mengatakan, moratorium (penghentian semen...
-
Berita Kriminal - Aksi percobaan pemerkosaan oleh pria tak dikenal terhadap SB (24 tahun) seorang karyawan salon kecantikan di Bekasi Sel...
-
Kecanggihan telepon genggam atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama smartphone (telepon pintar), telah memungkinkan kita untuk melak...
-
Berita TKI - Seekor gajah menewaskan Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di perkebunan yang berlokasi di Tawau, Sabah, Malaysia. In...
-
Tercatat ada sebanyak 139 WNI yang ditahan di lembaga pemasyarakatan di Hong Kong dan Makau yang disebabkan oleh bermacam kasus pidana ya...
-
BERITA JATINEGARA - Berpura-pura sebagai pengemis yang berjalan ngesot, Adriana (40) diamankan Satgas Dinas Sosial saat sedang beraksi ...
-
Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyebut, angka tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri non-prosedural masih sangat ting...
-
Dituding Jadi Pelaku Tabrak Lari Imigran Afganistan di Makassar Digebuki Warga, Barang Berharga RaibBerita Makassar - Seorang imigran pencari suaka asal Afghanistan, Mukhtar Hussain Aashury (28), dipukuli warga di Jalan Pengayoman, Maka...
0 comments
Post a Comment