Tanpa ada pihak atau badan pemerintah manapun Chen melakukan hal ini. Bisa dibilang dia membiayai sendiri aksinya ini.
"Dengan menyelamatkan orang-orang yang putus asa, saya merasa seperti menyelamatkan diri saya di masa lalu," kata Chen, yang mengaku pernah menjadi buruh migran frustrasi di kota metropolitan Nanjing kepada laman MailOnline, pekan lalu.
Sejak 2003, Chen Si, yang berasal dari sebuah pedesaan di Suqian, telah menyelamatkan 321 nyawa. Kebanyakan mereka di antaranya perantau putus asa yang tidak melihat lagi harapan di masa depannya. Mereka terlalu malu kembali ke kampung halaman.
Statistik yang dikutip dari laman People Online menunjukkan, lebih dari 2.000 orang menemui ajal lewat upaya bunuh diri dari Jembatan Sungai Yangtze antara 1968 hingga 2006.
"Saya pernah menjadi salah satu dari mereka," kata Chen dalam wawancara dengan MailOnline. "Saya pernah dibantu orang sekampung yang baik hati ketika saya menghadapi kesulitan saat menjadi penjual sayur di Nanjing."
Chen berpatroli di jembatan setiap Sabtu dan Minggu mulai 08.00 hingga -05.00. Dia mendapat bantuan dari dua universitas lokal, yang menyiapkan mahasiswa psikologi utnuk layanan konseling gratis kepada mereka yang membutuhkan.
0 comments
Post a Comment