Tuesday, November 15, 2016

Kasus Pemerkosaan TKW Sragen Tidak Ada Keseriusan Dari Polda Jateng


Berita Sragen - Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS) Sragen mempertanyakan keseriusan Polda Jateng dalam menangani kasus dugaan perkosaan massal terhadap sembilan calon tenaga kerja wanita (TKW) salah satunya asal Sragen berinisial SMP (19), oleh pimpinan PJTKI Semarang berinisial ES (50) awal September lalu.

Hal itu dilontarkan menyusul belum adanya kejelasan penanganan meski laporan kasus itu sudah berjalan lebih dari dua bulan.

Koordinator APPS Sragen Sugiyarsi menyayangkan lambannya penanganan di Polda, padahal kasus tersebut sudah berjalan hampir dua bulan lebih.

Ia mengakui, belum lama ini memang mendengar sudah ada pembuatan berita acara pemeriksaan (BAP) dan visum juga sudah diambil. Akan tetapi, waktu dua bulan lebih dan belum adanya penetapan tersangka, membuatnya sedikit risau.

Keresahan itu tidak lepas dari latar belakang pelaku yang diketahui orang kuat, serta memiliki kemampuan finansial besar.

“Saya juga akan kembali berkoordinasi dengan Komnas Perempuan, Komnas HAM, Kompak HAM, dan DPR RI untuk memberikan pressure kepada kepolisian, utamanya Polda Jateng untuk mempercepat penanganan kasus ini,” paparnya, Minggu (13/11/2016).

Menurut Sugiyarsi, penanganan dan ketegasan Polda sangat dinanti, mengingat kasus ini bukan sembarangan.

Selain korbannya lebih dari satu dan perilakunya sangat keji, kasus tersebut juga sudah menjadi atensi nasional hingga dilaporkan juga ke organisasi perburuhan dunia ILO.

Tidak hanya itu, pelaku yang bergelar doktor juga diketahui berduit dan punya beking kuat, sehingga diyakini akan berbuat apapun demi mengganjal proses hukum kasus ini. Sementara, saat ini kondisi SMP sudah berangsur pulih.

Kepada Joglosemar SMP sempat mengatakan bahwa laporannya dan delapan korban lain ke Polda juga belum ada yang ditangani.

Bahkan, ia terus mendapat teror dari orang yang mengaku dekat dengan Sugiyarsi agar tidak melanjutkan laporannya.

“Saya pernah ditelepon orang yang ngaku teman Mami (Sugiyarsi), tapi saya kroscek ke Mami ternyata bukan, saya bilang ke yang telepon, semua diurusi Mami,” ungkapnya. [joglosemar]

0 comments

Post a Comment