Suasana duka terlihat saat ambulan yang membawa jenasah Sartono tiba dirumah duka. Rencana Sartono menikah awal tahun depan dengan Yayuk, calon istri korban sirna sudah.
Tangis Yayuk pecah saat dirinya memeluk peti jenasah. Bahkan, dia juga melarang warga untuk membawa peti tersebut saat masih terbungkus plastik.
Informasi yang dihimpun, Sartono tewas akibat terseret arus sungai saat menjaring ikan. Dia selama ini bekerja sebagai TKI di tempat penangkapan ikan di Taiwan.
"Oleh karena itu, biaya pemulangan jenasah sepenuhnya dibantu oleh pemerintah," ujar Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Magetan, Agung Budiarto. (win/pul/pojok pitu)
Baca Juga :Sementara, kedua orang tua korban, Imam Sukiman dan Sarijem berupaya tegar dan mengikhlaskan kepergian anaknya ini. Cobaan tak hanya berhenti disitu. Rupanya, Sartono selama bekerja sebagai TKI tidak terdata di database Ketenagakerjaan Indonesia maupun Taiwan.
"Oleh karena itu, biaya pemulangan jenasah sepenuhnya dibantu oleh pemerintah," ujar Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Magetan, Agung Budiarto. (win/pul/pojok pitu)
0 comments
Post a Comment