Friday, November 11, 2016

Jangan Suka "Jajan Lendir di Bojonegoro, Ini Bahayanya


Berita Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mewarning atau memberi peringatan kepada masyarakat agar tidak suka 'jajan' di Bojonegoro. Lantaran, di kota yang mulai berkembang karena industrialisasi Migasnya itu kini terindikasi banyak pekerja seks komersil (SPK) yang mengidap penyakit HIV/Aids.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Pemkab Bojonegoro, Adie Witjaksono mengungkapkan, untuk mengurangi penyebaran penyakit HIV/Aids itu pihaknya akan terus melakukan tindakan preventif dengan terus melakukan razia di wilayah yang dijadikan praktik prostitusi.
Baca Juga :Mama Muda Bikin Terpesona? Cowok Harus Hati-Hati
Selain itu, lanjut dia, pihaknya bersama dengan sejumlah SKPD akan membuat Tim Pembinaan Sosial.Tim tersebut melibatkan sejumlah SKPD dan berjalan sesuai dengan tupoksinya masing-masing. "Kita juga akan memberikan warning kepada masyarakat bahwa di luar banyak tersebar penyakit itu (HIV/Aids)," jelasnya, Rabu (2/11/2016).

Seperti razia tempat prostitusi yang pernah dilakukan Satpol PP Pemkab Bojonegoro bersama dengan sejumlah SKPD, beberapa waktu lalu, ditemukan delapan orang PSK dan satu laki-laki yang sudah bertransaksi. Setelah diperiksa kesehataannya, dua orang terindikasi terkena HIV/Aids. Saat ini dua orang yang terjangkit HIV/Aids itu dalam pengawasan Dinas Kesehatan setempat.

"Yang menjadi bahaya adalah jika pengidap penyakit itu pengen menyebarkan penyakit tersebut. Sehingga Disnakertransos juga akan melakukan karantina sementara di kantor eks kantor arsip," terangnya.

Sesuai dengan aduan masyarakat, di Kabupaten Bojonegoro yang diindikasi banyak pengidap penyakit HIV/Aids berada di 12 kecamatan, salah satunya di Kecamatan Sukosewu, Kapas, Padangan, Sumberejo, Ngraho, Margomulyo, Dander, Bojonegoro, Trucuk, dan Kecamatan Kepohbaru.

Sementara itu, menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Bojonegoro, Johny Hariyanto, penderita HIV/Aids di Bojonegoro sebenarnya seperti gunung es, sehingga jika dibiarkan akan terus meningkat. Hingga September 2016 ini jmlah penderita HIV/Aids mencapai 147 orang, dari jumlah itu hanya 9 orang yang mengidap Aids.

"Jika baru terjangkit positif HIV bisa membantu dengan memberi anti virus Retroviral yang bisa memperpanjang usia agar tidak merember menjadi Aids," terangnya.

Pemberian antivirus itu diberikan secara cuma-cuma dari pihak Pemkab Bojonegoro yang bekerja sama dengan sejumlah Rumah Sakit setempat. "Kami mendorong agar masyarakat mau periksa sehingga bisa ditangani sejak dini," harapnya. [uuk/kun/beritajatim]

0 comments

Post a Comment