Berita TKI - Jatuh tertimpa tangga, mungkin seperti itulah nasib Iswahyuni (31) warga Desa Randusongo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi. Dia bekerja hingga Taiwan, bercita-cita untuk menguliahkan adik bungsu hingga selesai namun mengalami kecelakaan lalu lintas saat berangkat kerja yang menyebabkan dia meninggal dunia
Seperti yang dilansir dari beritajatim, Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia PJTKI yang memberangkatkannya TKI Ngawi itu seolah lepas tangan.
Keluarganya hanya bisa berharap jenasahnya bisa segera dipulangkan.
Baca Juga :Keluarga mendapat kabar bahwa anak gadisnya itu kecelakaan kerja di Taiwan pada Jumat (25/11/2016) lalu. Dan kabar lelayu meninggalnya Iswahyuni diterima oleh ibu kandungnya, Supriyati pada Minggu (27/11/2016) kemarin.
"Awalnya yang mendapat kabar itu kakak korban yang bekerja di Jakarta. Namun si kakak belum mau berkabar karena beritanya masih simpang siur," kata Paman Korban, Mukiman, Senin (28/11/2016).
Mukiman mengatakan bahwa sang ponakan meninggal karena mengalami kecelakaan lalu lintas. Saat berangkat kerja ke Taipe, korban tertabrak truk sesaat setelah terjatuh dari sepeda motor yang memboncengnya.
"Korban meninggal di lokasi kejadian. Dan langsung dibawa ke rumah sakit di Taiwan," terangnya.
Mukiman menjelaskan saat ini PJTKI yang memberangkatkan korban lepas tangan. Sehingga yang mengurus kakak korban nomor dua yang juga menjadi TKI di Taiwan.
Dia menuturkan korban berangkat enam tahun lalu dengan jasa PJTKI asal Kabupaten Madiun. Dari enam tahun tersebut, korban pulang ke Ngawi baru sekali.
"Awalnya kerjanya sebagai pembantu rumah tangga. Tapi karena tidak tahan akhirnya kabur. Dan bekerja sebagai buruh pabrik," terangnya.
Sementara ibu korban, Supriyati, hanya bisa menahan duka yang dalam. Karena anak ketiganya sudah meninggal dengan cara tragis.
"Cita-citanya pengen menguliahkan adik bungsunya sampai selesai.Tapi sebelum cita-citanya terwujud sudah mengalami kecelakaan tragis," katanya menahan tangis.
Saat ini, Supriyati hanya berharap jasad sang anak segera dipulangkan.
"Biar bisa dimakamkan di Ngawi. Saya bisa jenguk sewaktu-waktu," pungkasnya. [mit/suf/berita jatim]
0 comments
Post a Comment