Friday, November 25, 2016

Badriyah TKI Purwakarta Disiksa Agency Hingga Patah Tulang Lalu Dipulangkan Ke Indonesia


Berita TKI - seorang warga di Purwakarta yang nekad berangkat ke Malaysia untuk menjadi TKI. Warga tersebut atas nama Badriyah (40), Desa Cibogo Hilir, Kecamatan Plered.

Padahal Pemkab Purwakarta, telah memberlakukan moratorium tenaga kerja Indonesia (TKI) khusus ke wilayah Timur Tengah dan Malaysia sejak 2012 lalu dan hingga kini larangan tersebut masih dijalankan oleh pemerintahan tingkat kecamatan dan desa.

Tapi tetap saja ada ada warga yang nekat berangkat ke dua tujuan tersebut untuk menjadi buruh migran.

Niat awal hendak mengangkat derajat keluarga dengan bekerja di negeri orang.

Namun selama bekerja ibu dua anak ini justru malah mendapat perlakuan yang tak manusiawi. Dia pulang dari negeri jiran itu pada Minggu (20/11/2016) dengan beberapa bagian tubuhnya terlihat banyak luka memar.

Bahkan, kakinya pun tak bisa digerakan, lantaran mengalami patah tulang akibat penyiksaan yang dia alaminya selama berada di sana.

Dia mengaku, penyiksaan yang dialaminya ini bukan dilakukan oleh majikannya. Melainkan, dilakukan oleh orang-orang dari pihak agency di negeri jiran itu yang menyalurkan dirinya bekerja.

“Saya disiksa hanya karena maksa minta pulang kembali ke Tanah Air. Tapi pihak perusahaan menolak karena saya baru satu minggu bekerja di sini,” ujar dia kepada wartawan, Kamis (24/11/2016).

Badriyah menuturkan, dirinya berangkat ke Malaysia sejak awal November 2016 lalu menggunakan jasa sponsor yang ada di Kecamatan Pasawahan. Merasa tidak betah, setelah sepekan bekerja di Malaysia, Badriyah minta agar dipindahkan.

Namun, keinginannya itu ditolak pihak sponsor. Badriyah tetap bersikeras ingin dipindahkan dan mengancam pulang ke Tanah Air jika keinginannya tidak dikabulkan. Mungkin karena kesal, orang dari penyalur tenaga kerja tiba-tiba menyiksanya.

“Saya dicambuk dengan selang dan dipukul menggunakan balok kayu, sebelum akhirnya dipulangkan ke tanah air,” jelas dia. [okezone]

0 comments

Post a Comment