Wednesday, June 8, 2016
TKI Taiwan Asal Mojokerto Terjangkit Virus Zika
Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan telah melaporkan kasus impor ketiga infeksi virus zika yang disebabkan gigitan nyamuk di Taiwan tahun ini. Kini kasus ketiga yang melibatkan warga negara Indonesia yang datang ke Taiwan untuk bekerja pada 1 Juni, demikian laporan kantor berita Taiwan (CNA), Selasa (7/6/2016).
Disebutkan bahwa pria berusia 22 tahun asal Mojokerto, Jawa Timur itu tidak nyaman di pesawat yang membawanya ke Taiwan.
CDC menerangkan saat pria itu tiba di Bandar Udara Internasional Kaohsiung, Taipei, dia diketemukan mengalami demam dan mata memerah.
Menurut CDC, setelah tes darah, pria itu dinyatakan negatif deman berdarah. Dia kemudian dikonfirmasi terinfeksi virus zika, Minggu (5/6/2016).
Setelah pasien itu pulih dan mau berangkat kerja di kapal pencari ikan yang meninggalkan Kaohsiung, Selasa (7/6/2016), demikian CDC.
CDC telah melaporkan kasus itu ke Kementerian Luar Negeri, Pemerintah Indonesia, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
CDC juga terus memperbarui peringatan kehati-hatian dalam melakukan perjalanan (travel advisory) ke Indonesia berdasarkan sistem tiga tahap (pengawasan, kewaspadaan, dan peringatan) sesuai urutan tingkat keparahan.
Menurut keterangan dari CDC virus zika pada orang dewasa hanya menunjukkan gejala ringan setelah terifeksi tetapi bila yang terjangkit virus adalah perempuan hamil bayi yang dilahirkan akan mengidap mikrosefalus.
Atas kondisi itu, perempuan hamil dan perempuan yang berencana untuk hamil disarankan untuk menghindari bepergian ke daerah epidemi zika.
Masyarakat juga diimbau untuk memperhatikan kondisi medis segera jika merasakan gejala yang mencurigakan dalam waktu dua pekan setelah meninggalkan daerah epidemi zika.
Gejala-gejala virus zika, termasuk demam, sakit kepala ringan, ruam kulit, nyeri sendi, dan konjungtivitis.
CDC meminta para perempuan yang kembali dari wilayah epidemik zika untuk menunda kehamilan selama dua bulan, apakah mereka terpapar beberapa gejala mencurigakan atau tidak.
Bagi kaum pria yang baru pulang dari wilayah epidemik zika tanpa gejala-gejala mencurigakan, mereka harus menghindari persetubuhan atau menggunakan kondom selama dua bulan.
Sedangkan pria yang terpapar gejala mencurigakan harus menghindari hubungan seksual atau berhubungan dengan menggunakan kondom sedikitnya enam bulan, demikian pernyataan CDC.
Pada Senin kemarin, Departemen Kesehatan Kaohsiung menyatakan bahwa sepasang suami-istri yang dicurigai kasus zika bulan lalu dinyatakan negatif setelah dua kali tes darah.
Namun, pasangan yang telah melakukan perjalanan ke Fiji dan Kepulauan Solomon pada 23 April-16 Mei 2016 dikonfirmasi terinfeksi virus chikungunya, demikian pernyataan departemen tersebut.
sumber : kompas.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Paling Dilihat
-
Berita TKI - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) Ayub Basalamah mengatakan, moratorium (penghentian semen...
-
Berita Kriminal - Aksi percobaan pemerkosaan oleh pria tak dikenal terhadap SB (24 tahun) seorang karyawan salon kecantikan di Bekasi Sel...
-
Kecanggihan telepon genggam atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama smartphone (telepon pintar), telah memungkinkan kita untuk melak...
-
Berita TKI - Seekor gajah menewaskan Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di perkebunan yang berlokasi di Tawau, Sabah, Malaysia. In...
-
Tercatat ada sebanyak 139 WNI yang ditahan di lembaga pemasyarakatan di Hong Kong dan Makau yang disebabkan oleh bermacam kasus pidana ya...
-
BERITA JATINEGARA - Berpura-pura sebagai pengemis yang berjalan ngesot, Adriana (40) diamankan Satgas Dinas Sosial saat sedang beraksi ...
-
Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyebut, angka tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri non-prosedural masih sangat ting...
-
Dituding Jadi Pelaku Tabrak Lari Imigran Afganistan di Makassar Digebuki Warga, Barang Berharga RaibBerita Makassar - Seorang imigran pencari suaka asal Afghanistan, Mukhtar Hussain Aashury (28), dipukuli warga di Jalan Pengayoman, Maka...
0 comments
Post a Comment