Gempa 5.3 skala richter terjadi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Gempa ini disebabkan adanya subduksi lempeng Indonesia-Australia yang bergerak ke bawah lempeng Eurasia sehingga terjadi guncangan.
"Gempabumi ini disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia dengan hiposenter terletak di Zona megathrust. Karena hiposenter berada di kedalaman 15 kilometer maka gempabumi ini disebut sebagai gempabumi dangkal, sehingga wajar jika guncangan gempabumi ini di rasakan cukup kuat di Kepulauan Mentawai dan sekitarnya," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Rabu (22/6/2016).
- TKW menikah dengan tentara, 9 tahun baru ketahuan palsu
- Duet smule ketemu mantan pacar dengan pacarnya
"Masyarakat dihimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG. Khusus masyarakat di Kepulauan Mentawai dan Sumatera Barat, dihimbau agar tidak terpancing isu yang tidak bertanggungjawab karena gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.
Berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (shake map) BMKG, di beberapa wilayah menunjukkan terdampak gempabumi. Daerah tersebut antara lain Pulau Sipora dan Pulau Siberut yang merasakan guncangan yang dirasakan pada skala intensitas IV MMI (dirasakan banyak orang, gerabah pecah, jendela/pintu bunyi berderik).
Sementara di Pulau Pagai Selatan, Pulau Pagai Utara, Pulau Tanah Bala, Padang, Painan, Pariaman merasakan guncangan yang dirasakan pada skala intensitas II-III MMI (II SIG BMKG)_artinya gempa bumi ini dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak menimbulkan kerusakan dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar. Sementara itu wilayah lain di pesisir pantai sepanjang Sumatera Barat diperkirakan merasaka guncangan dalam skala intensitas II MMI (I SIG BMKG).
"Meskipun banyak warga Kepulauan dilaporkan berlarian menyelamatkan diri ke perbukitan, tetapi hingga saat ini belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa akibat gempabumi ini," kata Daryono.
Sementara itu Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, laporan dari BPBD, camat dan masyarakat sekitar Mentawai guncangan gempa terasa kuat selama kurang lebih 20 detik di Siberut barat daya. Gempa terasa sangat kuat di Tua Pejat selama kurang lebih 15 detik sehingga warga sempat berhampuran keluar rumah. Tetapi, kini kondisi sudah kondusif dan belum ada laporan kerusakan.
Intensitas gempa III-IV MMI di Tua Pejat, III MMI di Siberut dan II MMI di kota Padang. Dengan demikian intensitas gempa yang dirasakan seperti itu tidak akan menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan.
sumber : newsdetik
0 comments
Post a Comment