Wednesday, June 29, 2016
Ibu Sekarang Aku Sudah Besar, Tidakkah Kau Ingin Merayakan Hari Raya Ini Denganku?
Semenjak berumur 5 tahun kau sudah meninggalkanku dan ayah untuk pergi ke luar negeri dengan motivasi mengangkat derajat kita menjadi lebih baik agar orang-orang itu tidak memandang miring tentang kehidupan kita.
Aku salut padamu ibu, aku sangat bangga akan kegigihanmu selama ini.
Tahun demi tahun berganti, umurku sekarang sudah hampir menginjak 23 tahun dan keluarga kita ini telah terpandang seperti apa yang kau angankan ibu.
Tidakkah sedikitpun engkau mempunyai pikiran untuk menjenguk putramu ini. Entah berapa puluh kali ramadhan dan lebaran tidak ada kau di tengah kami.
Aku ingin engkau membangunkanku saat sahur seperti yang ibu lain lakukan pada anaknya.
Tiap takbir berkumandang seolah aku ingin berteriak hingga kau mendengar betapa aku sangat merindukan sosok yang telah melahirkanku dan membesarkanku hingga menjadi seperti ini.
Aku sudah beranjak dewasa ibu, aku punya banyak teman yang ingin aku kenalkan padamu saat mereka berkunjung kerumah kita yang semakin bertambah bulan semakin mirip dengan istana.
Aku juga punya seseorang yang spesial yang ingin memanggilmu "Ibu" juga. Seorang gadis desa seberang yang telah lama terinspirasi oleh semangatmu memperjuangkan hidup kita yang dulu hampir hancur.
Ibu kini usiamu tak seperti dahulu lagi. Aku ingin kau pulang, menghabiskan hari-hari bersama dengan keluarga tercinta ini. Aku ingin membuatmu bangga dengan semua yang telah aku dapatkan selama kau berada di negeri seberang.
Aku ingin punya cerita tentang ibu seperti teman-teman ngopi yang selalu membicarakan ibunya, selalu dimarahi ibunya karena sesuatu hal yang mereka anggap menjengkelkan. Ketika mereka membicarakan itu, aku hanya bisa mendengarkan ocehan mereka.
Karena aku sama sekali tidak pernah sekalipun engkau nasihati secara nyata, tidak pernah kau pukul aku secara nyata, tidak pernah engkau bentak langsung dihadapanku.
Ibu tidakkah kau ingin merayakan Idul Fitri ini bersamaku dan ayah? Kami ingin seperti orang-orang yang bersilaturahmi sekeluarga bersama-sama. Merasakan masakan khas seperti yang dibuat oleh ibu lainnya.
Aku tidak pernah menyesal punya ibu sepertimu, aku sangat bangga punya orang tua super sepertimu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Paling Dilihat
-
Berita TKI - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) Ayub Basalamah mengatakan, moratorium (penghentian semen...
-
Berita Kriminal - Aksi percobaan pemerkosaan oleh pria tak dikenal terhadap SB (24 tahun) seorang karyawan salon kecantikan di Bekasi Sel...
-
Kecanggihan telepon genggam atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama smartphone (telepon pintar), telah memungkinkan kita untuk melak...
-
Berita TKI - Seekor gajah menewaskan Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di perkebunan yang berlokasi di Tawau, Sabah, Malaysia. In...
-
Tercatat ada sebanyak 139 WNI yang ditahan di lembaga pemasyarakatan di Hong Kong dan Makau yang disebabkan oleh bermacam kasus pidana ya...
-
BERITA JATINEGARA - Berpura-pura sebagai pengemis yang berjalan ngesot, Adriana (40) diamankan Satgas Dinas Sosial saat sedang beraksi ...
-
Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyebut, angka tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri non-prosedural masih sangat ting...
-
Dituding Jadi Pelaku Tabrak Lari Imigran Afganistan di Makassar Digebuki Warga, Barang Berharga RaibBerita Makassar - Seorang imigran pencari suaka asal Afghanistan, Mukhtar Hussain Aashury (28), dipukuli warga di Jalan Pengayoman, Maka...
0 comments
Post a Comment