Tuesday, January 3, 2017

TKW Singapura Asal Sukorejo Ponorogo Alami Trauma Berat, Selalu Minta Kertas Dan Pena


Berita TKI - Fadila Rahmatika TKW Singapura asal Ponorogo diantarkan seorang wanita tak dikenal ke Batam dan ditinggalkan begitu saja dalam keadaan lemah. Wanita itu kini sedang fokus untuk menyembuhkan trauma.

"Golekne tombo Fadila Rahmatika. TKW Singapura seng kemarin beritane sempat munggah neng kene. Traumane jeru cah iki ketoke," tulis netizen Annas Karunia Illahi.

Seperti yang dilansir dari Tribunjogja Anas menjelaskan kalau Fadila telah mengalami penganiayaan ketika kerja di Singapura.

Yang paling membuat miris adalah baru 10 bulan saja dia bekerja

Saat ditolong seseorang di Batam, Fadila ditemukan dengan tubuh penuh luka lebam.

Meskipun fisiknya lemah, tetapi ingatan Fadila masih baik.

"Karena dari pengakuan ibunya sebelum kita tangani anak ini dikasih obat gak jelas yang efeknya malah gak bagus," kata Anas.

Menurut netizen Fitria yang mengaku sebagai saudara TKW tersebut, saat ini kondisi fisik Fadila sudah baik.

Sebelumnya, ia sempat dirawat di sebuah rumah sakit (RS). Meskipun demikian, Fadila masih mengalami trauma.

"Kalau bekas-bekas di kaki di tangan alhamdulillah sudah hampir sembuh," ujar Fitria pada netizen lain di komentar.

Netizen lain yang mengaku pernah bertemu Fadila saat di RS mengatakan, trauma yang dialaminya benar-benar memprihatinkan.

Ia selalu meminta kertas dan pena untuk menulis curhatan hatinya. Terkadang, Fadila juga menjerit pilu.

"Ooo iya anak ini aku juga sempat ketemu di Dr Harjono. Di ruang Aster. Sungguh nggak tega melihatnya. Dia selalu minta kertas dan pena, dan menulis yang isinya adalah curhat. Dah itu aja aku nggak berani cerita semuanya," sahut netizen Jamila Jamila.

Pemilik akun Facebook Didik Fernandez yang mengaku tetangga korban menjelaskan kalau saat ini Pemerintah Desa Sukorejo, Sukorejo, Ponorogo tengah berupaya berkonsultasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan kasus ini.

Fadila berasal dari keluarga tidak mampu dan kondisinya saat ini masih memprihatinkan.

Wanita tersebut selalu ingat tindakan tak manusiawi yang menimpanya selama di Singapura.

Sepengetahuan Didik, Fadila sempat pindah tempat kerja dua kali di sana. Di majikan terakhirlah, dugaan penganiayaan itu menimpanya.

"Dia bersikuku kuat tuk mengurangi beban kluarga, sekarang yang didapat malah jadi beban keluarga. Dia masih butuh pertolongan untuk biaya pengobatan," tutur Didik. (tribunjogja)

***

Video yang mungkin menarik untuk anda lihat

0 comments

Post a Comment