Home /
Berita BMI /
Berita TKI /
Trubarabia.Co.Ltd Langgar Hak Pekerja, TKI Minta Pemerintah Selamatkan Nasib Mereka
Monday, December 5, 2016
Trubarabia.Co.Ltd Langgar Hak Pekerja, TKI Minta Pemerintah Selamatkan Nasib Mereka
Berita TKI - Trubarabia.Co.Ltd salah satu perusahaan sub contractor yang berada di Saudi Arabia, bergerak dibidang elektromekanikal dan termasuk dalam grup Arabian Bemco, dimana Arabian Bemco adalah salah satu perusahaan terbesar di timur tengah.
Persoalan muncul dan mengakibatkan sering terjadinya perselisihan antara pekerja dan pihak manajemen, pelanggaran hak-hak pekerja khususnya keterlambatan gaji. Pada waktu itu Trubarabia sedang dalam tahap penyelesaian proyek/pekerjaan didua tempat yang berbeda yaitu di Power Plant 10 terletak di Riyadh dan Power Plant 12 terletak di Dawadmi, kurang lebih jarak diantara kedua lokasi tersebut yaitu 150 km.
Puncak dari perselisihan antara pekerja dan pihak manajemen terjadi pada tanggal 20 Februari 2016 di mana kurang lebih dari 700 pekerja menuntut hak-hak gajinya karena sudah tidak di bayarkan selama dua bulan terhitung dari bulan Januari dan bulan Februari 2016
Dihubungi Melalui Pesan Singkatnya Juru Bicara Trubarabia Mengatakan
“Yah seperti dalam kata pepatah Tidak akan ada asap jika tidak ada api Dari situlah kami pekerja mulai berani menolak apapun kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak manajemen, Keadaan semakin tidak kondusif, demo tuntutan gaji seolah menjadi lagu wajib bagi kami para pekerja untuk setiap harinya dan pekerjaan pun menjadi terbengkelai pada saat itu, belum lagi timbulnya berbagai masalah yang disebabkan tidak stabilnya keuangan para pekerja, terlebih berupa tekanan dari para keluarga pekerja dimasing-masing negaranya. mulai biaya sekolah anak-anak yang tersendat dan lebih menyedihkan lagi adalah banyaknya kasus perceraian antara pekerja dan keluarganya di kampung halaman mereka, keterlambatan gaji dalam kurun waktu berbulan-bulan belum, lagi terjualnya harta benda berharga berupa sawah, tanah, rumah atau perhiasan bahkan ada kebanyakan dari kami harus menggali lubang demi mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga’. Ucap Budi
Kekhawatiran Para Pekerja semakin menjadi dan para pekerja membuat kesepakatan untuk tidak melakukan aktivitas pekerjaan sebelum gaji dibayarkan.
Kondisi tersebut membuat Pihak Manajemen Trubarabia pun mendapat teguran keras dari pihak main contractor yakni Arabian Bemco dalam hal ini di karenakan tidak adanya progress pekerjaan yang diberikan oleh Trubarabia.
Manajemen Trubarabia pun akhirnya berusaha untuk merundingkan dengan Arabian Bemco terkait hal ini.
Mengantisipasi hal-hal yang diluar dugaan, akhirnya manajemen mengambil inisiatif untuk merumahkan para pekerja atau untuk tidak beraktivitas dan tinggal di mess masing-masing yang telah disediakan oleh perusahaan, selama perusahaan belum mendapatkan kontrak pekerjaan yang baru.
Khususnya yang berada di Power plant 10 yang kebetulan pada waktu itu volume pekerjaan ditempat tersebut sudah bisa dikatakan selesai
Sebelumnya, Hasyim (staff KBRI Riyadh) beserta Abu Ahmad yang dalam hal ini sebagai penuntut (kuasa hukum pekerja Indonesia dari KBRI Riyadh ) bersama Abdurohman Al Qahtani Kuasa Hukum Trubarabia dengan membawa pernyataan tertulis yang berisikan “Bahwasanya Trubarabia” akan membayarkan gaji Mereka
Seiring berjalanya waktu dan memasuki bulan Desember 2016 namun belum juga ada status kejelasan tentang pembayaran gaji pekerja dari bulan Juni -November 2016 dan hak pesangon selama masa kerja yang semakin tidak jelas , begitu juga bagi pekerja yang mengajukan final exit/resign pun tidak ada penyelesaianya.
Para pekerja telah melakukan berbagai upaya agar bagaimana hak-hak mereka di bayarkan oleh perusahaan, mulai dari berbagai lapisan/jabatan, mereka coba melaporkan kepada instansi/perwakilan masing masing negara Asal Pekerja seperti mereka yang berkewarganegaraan Bangladesh, India, Nepal, Pakistan dan Indonesia sendiri dengan menyuarakan hal yang sama yakni menuntut hak gaji para pekerja yang tidak kunjung dibayarkan di mana sudah genap empat bulan gaji pada akhir bulan September lalu.
Proses laporan berjalan dari negara masing masing pekerja, seperti halnya yang dilakukan para pekerja asal Indonesia, pekerja datang melapokan yang sedang mereka alami saat ini kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh
Kedatangan mereka ke Kbri Riyadh ArabSaudi di dampingi oleh H. Halang baya dan di terima langsung Kepala Konsuler Kedutaan Republik Indonesia Riyadh Ahmad Dede Rifa’I di Ruang Kerjanya,
Menerima pengaduan para Pekerja perihal gaji yang belum dibayarkan oleh perusahaan, Dede Ahmad Rifa’i saat itu juga meminta nomor telepon dari pimpinan tertinggi perusahaan Trubarabia. Co. Ltd Mr Ralph Lorenzo selaku Executive Manager berkewarganegaraan Filipina dan Mr. Santha Kumar berkewarganegaraan Indonesia India untuk dihubungi.
Pada pertemuan tersebut, Dede Ahmad Rifa’i menjanjikan pihak Kedutaan Republik Indonesia akan mendatangi perusahaan Trubarabia untuk melakukan mediasi secara kekeluargaan
Atas dasar arahan dari Kepala Konsuler Kedutaan Republik Indonesia Riyadh pekerja merasa tenang, minimal perwakilan Negara Indonesia dalam hal ini Kedutaan Besar Republik Indonesia Riyadh sudah mengetahui kasus pekerja Trubarabia Indonesia di Saudi Arabia.
Kedua kalinya Pekerja memutuskan menghadap kembali ke Kedutaan RI Riyadh untuk menginformasikan kepada Dede Ahmad Rifa’i bahwa sampai dengan hari ini belum juga ada perubahan dan I’tikad baik dari perusahaan untuk menyelesaikan persoalan para pekerja, KBRI Riyadh Memutuskan melaporkan kasus yang sedang dialami oleh pekerja Trubarabia Asal Indonesia ke labour court (pengadilan perburuhan) Saudi Arabia
Pekerja Trubarabia terhitung semenjak bulan Juni Hingga November 2016 sudah tidak menerima gaji atau kurang lebih 7 bulan lamanya.
Manajemen berdalih masih dengan alasan yang sama yakni belum adanya dana baik untuk membayarkan gaji pekerja maupun untuk pendanaan bagi yang mengajukan final exit/resign yang di dalamnya menyangkut tiket pesawat kepulangan mereka
Para Pekerja meyakini apa yang dilakukan oleh manajemen Trubaraba adalah suatu bentuk nyata dari konspirasi yang akhirnya merugikan banyak pihak, Pekerja Trubarabia Asal Indonesia berharap kepada pemerintah Indonesia dalam hal ini KBRI Riyadh agar segera menyelamatkan nasib mereka dengan mengagendakan solusi secara langsung. [gardabmi]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Paling Dilihat
-
Berita Upah TKI Taiwan Terbaru - Pemerintah Taiwan lewat Kementrian Tenaga Kerja Taiwan telah menetapkan upah minimum baru bagi Buruh M...
-
Berita TKI Taiwan Stop Aniaya Kucing Dan Anjing - Bagi TKI Taiwan aturan baru ini harus benar-benar diketahui, salah-salah malah mendapa...
-
Berita TKI - Setiap TKI yang berada di Taiwan wajib pegang ARC atas nama sendiri. Kalau di Indonesia ARC hampir sama dengan KTP. Nah k...
0 comments
Post a Comment