Berita Ponorogo - Balap liar sudah seperti borok alias penyakit yang menjijikan bagi masyarakat. Hanya pemuda-pemuda generasi pekok (bodoh) saja mau melakukan hal semacam ini.
Bayangkan saja selain mengganggu ketertiban umum dengan suara knalpot yang mirip seperti panci satu toko diseret mobil, korban jiwa bisa saja mengancam keselamatan pengedara motor lain, khususnya di Kota Reyog Ponorogo. Terlebih jika malam minggu menjelang.
Slogan para pembalap liar itu adalah sisihkan sebagian jalan untuk kami mbalap. Memangnya jalanan di Kota Ponorogo ini punya nenek moyang mereka?
Padahal aparat kepolisian sudah merazia balap liar yang rutin dilakukan setiap malam minggu. Seperti biasa area nongkrong anak motor di seputaran Jl. Baru dan Jl. Juanda Tonatan Kota Ponorogo hampir semua kena.
Tapi tetap saja balapan liar merajalela, menjadi-jadi. Di lampu merah tril-trilan (angkat ban depan), di jalan padat geber motor dengan kecepatan tinggi.
Daripada hal semacam ini jadi langganan dan tidak ada efek jera. Warga akhirnya turun ke jalan, memberikan hadiah cinta mereka pada para pelaku balap liar.
Daripada hal semacam ini jadi langganan dan tidak ada efek jera. Warga akhirnya turun ke jalan, memberikan hadiah cinta mereka pada para pelaku balap liar.
Sudah cukup gemes karena terlalu lama lihat ulah mereka yang ngangeni pengen nylorong motor mereka pakai bambu.
Para warga itu langsung pukul motor balap liar yang sedang melaju pakai besi. Anak-anak balap liar yang kedapatan nongkrong juga dibubarkan.
Mau tahu gimana aksi warga menertibkan sendiri balap liar ini?? Simak aja video berikut.
Mau tahu gimana aksi warga menertibkan sendiri balap liar ini?? Simak aja video berikut.
Perhatian!!
Tindakan main hakim sendiri ini sebenarnya salah, namun apabila dibiarkan bisa memperburuk keadaan lingkungan karena mereka balapan di jalan umum yang dilalui semua orang.
Kesenggol titik masa depan orang lain buyar. Jangan salahkan warga bila melakukan hal semacam ini
0 comments
Post a Comment