TAIPEI - Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei kembali menggelar pelatihan bagi tenaga kerja Indonesia (TKI).
Puluhan TKI dari berbagai wilayah di Taiwan mengikuti pelatihan seni simpul chinese knotting di KDEI, Rui Guang Road, Neihu, Taipei, Minggu (6/11/2016).
Melalui pelatihan ini, TKI diharapkan dapat mengisi waktu luang dengan kegiatan produktif dan bernilai ekonomi.
Chinese knotting merupakan kerajinan tangan yang berasal dari Tiongkok.
Tak hanya menjadi pernak-pernik hiasan rumah, hasil karya chinese knotting juga dapat menambah penghasilan para TKI.
Apalagi bahan-bahan hasta karya yang dibutuhkan mudah diperoleh di toko kancing.
“Seni simpul ini mudah dikerjakan di sela-sela kegiatan harian. Misal TKI sedang menjaga pasien atau jalan-jalan di taman. Sambil mengobrol mereka bisa membuat kerajinan ini,” tutur Kartika Dewi, mentor pelatihan chinese knotting di sela-sela pelatihan.
Kartika menjelaskan, hasta karya ini tak hanya bisa dikerjakan perempuan.
"Laki-laki juga bisa berkarya. Motif-motif yang dikerjakan bisa disesuaikan," imbuh Kartika yang telah tujuh tahun lebih menggeluti kerajinan ini.
Pelatihan berlangsung selama sehari penuh.
Peserta adalah TKI yang berasal dari Taipei, New Taipei City, Chungli, Taoyuan, dan sekitarnya, baik wanita maupun pria.
Mereka terlihat antusias mengikuti sesi pelatihan, menyimak materi dan mempraktikkannya.
“Seraplah ilmu yang diberikan oleh pengajar. Harapan kami, semua yang hadir kelak bisa mandiri.
Sekembalinya ke Indonesia, bisa berwirausaha di kampung halaman,” tandas Kepala Bidang Ketenagakerjaan KDEI di Taipei, Devriel Sogia Raflis.
Devriel menjelaskan, sejumlah pelatihan bagi TKI sepanjang tahun 2016 telah digelar Bidang Ketenagakerjaan KDEI di Taipei.
Di antaranya pelatihan membuat minuman khas chenchu naicha, pertanian organik, dan pemandu wisata. [tribunnews]
0 comments
Post a Comment