Berita Padang - Warga Jalan Saranggagak RT 03 RW III Kelurahan Anduring Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) digegerkan adanya seorang mayat tergeletak di pinggir jalan pada Minggu (13/11) pukul 11.00 WIB.
Mayat itu adalah Toni Iskandar, 38, alias Anton Poloik. Dia merupakan suami dari Rosa.
Diketahui, Anton tewas di tangan Widdy, lelaki selingkuhan Rosa. Sebelum meregang nyawa, Anton Minggu pagi tengah tidur di rumahnya di Jalan Saranggagak RT 03 RW III Kelurahan Anduring Kecamatan Kuranji.
Baca Juga :
Ketika itu Widdy datang ke rumahnya untuk mencari Rosa. Mendengar Widdy datang, Anton pun terbangun dan cekcok dengan Widdy kenapa mencari istrinya.
“Saya ketika itu ada di depan rumah. Saya melihat dua pria yang sama-sama pakai helm berkelahi. Karena sama-sama memegang pisau saya tidak berani mendekati mereka,” ujar saksi bernama Kairuddin, 58 yang dilansir Padang Ekspres (Jawa Pos Group), Senin (14/11).
Dikatakan Kairuddin, yang terluka dan bersimbah darah tidak hanya korban, pelaku juga demikian. Namun dia sempat melarikan diri usai menghabisi nyawa Anton.
“Saya melihat langsung, ada tiga kali penusukan, mungkin ketika masih di gang keluar sudah terjadi penusukan,” terangnya.
Dia mengaku melihat pelaku menusuk korban dengan tangan kirinya. “Mungkin pelaku sudah tertusuk terlebih dahulu dan melakukan pembalasan pada korban yang berlari ke tengah jalan, karena terjatuh pelaku menikam kembali leher, dada dan punggung korban,” terangnya.
Diketahui, sehari-hari Anton merupakan pedagang pakaian di Pasar Padang.
Di tempat terpisah, Yuliana, 41, rekan korban mengatakan, Anton memiliki dua orang anak yang sudah duduk di bangku SMA.
“Empat hari yang lalu saya masih bertemu dengan korban dan sempat diantar pulang berboncengan motor ke rumah di Purus II. Korban orangnya suka bercanda, dan sering usil kepada teman-teman di pasar,” kenangnya.
Sementara itu, Kapolsek Kuranji, Kompol Jon Priono mengatakan, pihaknya masih melakukan pengembangan. ”Identitas pelaku telah kita kantongi, dia merupakan residivis bernama Widdy. Sekarang kami sedang melakukan pengintaian dan pengembangan,” ujarnya. (w/iil/JPG)
0 comments
Post a Comment