Home /
Berita Indonesia /
Berita Ponorogo /
Kakek Warga Banjarejo Sukorerjo Ponorogo Ini Terkena Kanker Kulit Di Wajah, Punya BPJS Tapi Tak Tahu Cara Pakai
Tuesday, November 8, 2016
Kakek Warga Banjarejo Sukorerjo Ponorogo Ini Terkena Kanker Kulit Di Wajah, Punya BPJS Tapi Tak Tahu Cara Pakai
Kakek Warga Banjarejo Sukorerjo Ponorogo Ini Terkena Kanker Kulit Di Wajah - Ibarat jatuh tertimpa tangga. Hal itu dialami oleh Mbah Jemadi (51) warga Dukuh Walikukun, Desa Banjarejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo.
Setelah dua tahun lalu, Mbah Jemadi harus kehilangan istrinya karena sakit komplikasi dua tahun lalu. Sekarang, kakek satu orang cucu tersebut menderita kanker kulit.
Parahnya, penyakit yang semula kecil di hidung, sekarang menyebar hampir separuh muka. Mbah Jemadi juga tidak bisa berbuat banyak.
Di kasur berukuran 1.5 meter x 1 meter, Mbah Jemadi biasa beraktivitas. Selasa (8/11/2016) pagi, Mbah Jemadi terlihat selesai mandi dan membersihkan wajahnya yang sudah separuh terkena kanker kulit.
Mbah Jemadi tidak merasa jijik sama sekali ketika membersihkan mukanya. Dengan telaten, dia mulai menata tisu dan solasi. Kemudian menempelkannya, untuk menutupi mukanya.
"Saya sudah biasa begini. Karena anak dan saudara yang lain tidak tega. Ya saya sendiri saja," katanya membuka cerita ke beritajatim.com.
Mbah Jemadi mengatakan awalnya dua tahun lalu ada tahi lalat tumbuh dihidungnya. Karena gatal, Mbah Jemadi terus menggaruknya.
Tak disangka, menimbulkan semacam luka kecil. Saat itu posisinya di Jakarta. Dia mengaku sudah memeriksakan ke dokter.
"Saat di dokter, saya minta operasi. Namun sama dokter dijawab, saya punya uang berapa. Karena dibilangin begitu, saya langsung mundur," kata Mbah Jemadi yang bekerja sebagai penjual sayur keliling.
Dia pun menyerah dan pulang ke Ponorogo. Saat pulang kampung, sang istri diambil Illahi
Dan penyakitnya tambah parah, karena menyebar hampir di seluruh mukanya. Tidak sekedar luka saja, Mbah Jemadi mengaku merasakan pusing.
Tragisnya, selama dua tahun Mbah Jemadi tidak pernah ke Puskesmas Sukorejo. Karena ada perasaan takut jika ke Puskesmas akan dipungut biaya.
Selain itu sudah ada keputusasaan tersendiri. Dia pun baru mendapat kartu BPJS Kesehatan. "Baru dapat kartunya tapi saya takut. Karena memang tidak ada yang mengarahkannya," katanya pasrah.
Anak Mbah Jemadi, Kuninda, menerangkan, memang tidak tahu cara menggunakan BPJS. Pun sudah melapor ke Lurah. Tapi, lanjut dia, tidak ada tuntutan apapun sama Lurah. "Akhirnya obatnya cuma dengan Bodrek saja untuk menghilangi sakit kepalanya," katanya.
Dia berharap ada tindakan dari dinas terkait. Apalagi orang tuanya tinggal bapak saja. Untuk ibu sudah tiada. (mit/kun/beritajatim)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Paling Dilihat
-
Berita TKI - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) Ayub Basalamah mengatakan, moratorium (penghentian semen...
-
Berita Kriminal - Aksi percobaan pemerkosaan oleh pria tak dikenal terhadap SB (24 tahun) seorang karyawan salon kecantikan di Bekasi Sel...
-
Kecanggihan telepon genggam atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama smartphone (telepon pintar), telah memungkinkan kita untuk melak...
-
Berita TKI - Seekor gajah menewaskan Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di perkebunan yang berlokasi di Tawau, Sabah, Malaysia. In...
-
Tercatat ada sebanyak 139 WNI yang ditahan di lembaga pemasyarakatan di Hong Kong dan Makau yang disebabkan oleh bermacam kasus pidana ya...
-
BERITA JATINEGARA - Berpura-pura sebagai pengemis yang berjalan ngesot, Adriana (40) diamankan Satgas Dinas Sosial saat sedang beraksi ...
-
Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyebut, angka tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri non-prosedural masih sangat ting...
-
Dituding Jadi Pelaku Tabrak Lari Imigran Afganistan di Makassar Digebuki Warga, Barang Berharga RaibBerita Makassar - Seorang imigran pencari suaka asal Afghanistan, Mukhtar Hussain Aashury (28), dipukuli warga di Jalan Pengayoman, Maka...
0 comments
Post a Comment