Thursday, November 10, 2016

Berita TKI Taiwan : Hati-Hati Ada Virus Baru Menular Dari Hewan Ke Manusia

lyssavirus%252C+genus+ribonucleic+acid+%2528RNA%2529

Berita Taiwan - Badan Pengawasan Penyakit, Taiwan atau Central Disease Control (CDC) mengumumkan pada hari Rabu kemarin bahwa pihaknya mendapatkan penemuan virus yang bisa menjadi tipe baru lyssavirus, genus ribonucleic acid (RNA). Virus tersebut seperti virus rabies, dapat ditularkan dari hewan pada manusia dan virus tersebut dinilai sangat mematikan.

CDC membuat pengumuman berdasarkan hasil pemeriksaan forensik yang dilakukan oleh Institut Penelitian Kesehatan Hewan di bawah naungan Dewan Pertanian atau Council of Agriculture (COA) pada bangkai kelelawar.

Seperti yang dirangkum dari CNA, lembaga tersebut menyatakan bahwa orang yang digigit oleh kelelawar harus menerima suntikan rabies immunoglobulin dan mendapatkan perawatan medis klinis secara khusus bagi mereka yang pernah tergigit atau tergores oleh hewan yang diduga menderita rabies atau lyssavirus.

Biro Inspeksi Karantina Tanaman dan Hewan mempublikasikan hasil tes kelelawar pada pemeriksaan forensik oleh Bat Conservation Society di Taipei pada 26 Juli lalu. Wakil Direktur COA, Shih Tai-hua (施泰華) mengatakan bahwa kelelawar yang ditemukan itu adalah kelelawar Jepang yang berada di Luermen, Annan Kabupaten Tainan.

Menurut laporan Animal Health Research Institute, virus yang terdapat dalam kelelawar tersebut hanya 79,1 persen menjadi 80,5 persen mirip dengan 14 spesies yang ada dari keluarga lyssavirus. Dengan demikian, laporan tersebut menyimpulkan kemungkinan virus itu adalah jenis baru lyssavirus. Shih juga mengatakan meskipun virus tersebut tidak menimbulkan rabies, namun hal itu merupakan ancaman baru.

Ia pun mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan kontak dengan kelelawar meskipun tidak ada manusia yang pernah terinfeksi virus tersebut dan mencari perawatan medis segera jika digigit kelelawar.

Shih, Huang Li-min (黃立民), seorang dokter anak yang mengkhususkan diri dalam penyakit menular di Rumah Sakit National Taiwan University, mencatat bahwa kelelawar hidup secara berkelompok. Satu kelelawar menular bisa berarti seluruh kelompok telah terinfeksi. Dokter tersebut mengingatkan masyarakat untuk menjaga jarak dari kelelawar di alam liar. (CNA/Indosuara)

0 comments

Post a Comment