Thursday, November 24, 2016

TKI Hongkong Dituduh Curi Brankas Majikan Dibebaskan Malah Tuntut Balik Majikan


Berita TKI - Yani, begitulah nama panggilan TKI Hongkong ini. Dia tak kenal putus asa berusaha untuk melepaskan diri dari jeratan hukum yang tidak masuk akal atas dakwaan terhadapnya yang menuduh dirinya mencuri brankas majikan.

Pengadilan Eastern di Sai Wan Ho pada November 2016 ini memutuskan Yani tidak bersalah dan dibebaskan atas tuduhan mencuri brankas milik majikannya.

Vonis bebas dari pengadilan ini akhirnya malah memperkuat Yani untuk menuntut balik majikannya membayarkan uang long service yang belum dibayarkan.
Baca Juga :
Sang Majikan tempat Yani bekerja selama 11 tahun sebelumnya menolak membayar hak-hak ketenagakerjaan TKI ini, alasannya Yani telah mencuri brankas miliknya.

“Hakim di sidang bilang bahwa Yani diputuskan bebas (dari tuduhan mencuri) salah satunya karena selama bekerja mengurus Bo Bo, hubungannya baik-baik saja dan kalaupun memang ingin mencuri, kenapa dia justru mengambil brankas yang password dan kuncinya hanya dipegang Majikan? Sementara barang-barang lain malah aman-aman saja tak tersentuh,” kata Herman dari Christian Action yang mendampingi BMI tersebut.

Pada sidang yang digelar hari Senin (14/11/2016) Hakim juga menyatakan keputusan bebas itu berdasarkan fakta bahwa Majikan tidak bisa memberikan bukti-bukti kuat seperti sidik jari ataupun rekaman kamera pengaman yang dapat membuktikan bahwa Yani benar-benar mencuri brankas tersebut. 

Menurut investigasi lebih lanjut kunci apartemen Majikan tidak hanya satu tapi banyak anggota keluarga besar memilikinya. 

Hal ini otomatis membuka banyak kemungkinan bahwa tidak hanya Yani saja yang bisa masuk ke rumah dan mengambil brankas tersebut.

Keputusan Pengadilan Eastern, Senin, (14/11/2016) memberi harapan baru untuk Yani. Vonis bebas ini menjadi bukti kuat untuk BMI tersebut balik menuntut Majikan ke Labour Tribunal untuk membayar semua hak-hak ketenagakerjaannya.

Tanpa vonis bersalah mencuri ini, Majikan tak lagi punya alasan kuat untuk menolak membayar notis 1 bulan gaji karena memecat tanpa pemberitahuan, dan juga untuk menolak membayar long service Yani.

Saat berita ini diturunkan, Yani bersama Christian Action masih dalam proses menuntut hak-hak ketenagakerjaan BMI ini di Labour Tribunal.

Kronologi Kejadian Tuduhan Pencurian Yani TKI Hongkong


Tuduhan pencurian ini dijatuhkan pada 26 Juni 2016. 

Yani yang telah mengabdi selama 11 tahun ditempat itu dengan tulusnya tiba-tiba saja dituduh mencuri brankas milik majikannya, tak lama setelah BMI ini memijat Dai Dai dan Koko Majikan di ruang tamu.

“Koko (majikan) selesai saya pijat lalu masuk kamar dan langsung teriak: Kamu ambil ya? Lah, berat brankas sekitar 30 kg, mana kuat saya menggotongnya?,” kata Yani berkisah.

Namun Majikan tetap poking dan polisi akhirnya menemukan brankas tersebut di 3 lantai di bawah flat majikan. 

Sekalipun brankas telah ditemukan, polisi tetap menggiring Yani untuk ditahan dua hari di Kepolisian Chai Wan dan North Point.
Setelah bebas dengan jaminan uang HK$ 130, Yani kembali ke rumah majikan untuk hanya menerima kenyataan ternyata dirinya telah kena terminate. Majikan juga menolak membayar notis 1 bulan maupun long service dengan alasan Yani telah mencuri. Sekalipun saat itu pengadilan belum memutuskan vonis.

0 comments

Post a Comment