Saturday, October 22, 2016

Sri Utami Dipolisikan Warga Banyuwangi Karena Lecehkan Lagu Daerah, Nyanyi Sambil Telanjang


Sri Utami Dipolisikan Warga Banyuwangi Karena Lecehkan Lagu Daerah, Nyanyi Sambil Telanjang - Keluarga Migran Indonesia (KAMI) Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur akan melaporkan Sri Utami ke polisi. Pasalnya, tenaga kerja wanita (TKW) asal Banyuwangi yang kini bekerja di Hongkong itu kerap mengunggah video hot di akun Facebook miliknya.

Tak hanya itu, pemilik akun Facebook @Sri Utami Juminten ini juga dianggap melecehkan Banyuwangi karena menyanyikan lagu daerah Banyuwangi dalam keadaan telanjang.

Ketua Keluarga Migran Indonesia Banyuwangi, Krishna Adi yang dihubungi pojoksatu.id mengatakan, sebelum melaporkan Sri Utamai ke polisi, pihaknya terlebih dahulu menggelar sayembara di media sosial (medsos).


Sayembara itu dilakukan untuk mencari tahu alamat Sri Utami di Banyuwangi. Sayembara tersebut berhadiah uang tunai 1 juta.

“Kami sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk menguatkan laporan kami ke polisi,” ujar Krishna Adi, Sabtu (22/10).

Ketua Yayasan Panti Asuhan Warga Muslim Indonesia Taiwan – Ikatan Keluarga Banyuwangi (WMIT-IKAWANGI) Baitussalam ini menambahkan, video hot Sri Utami yang diunggah di medsos sangat meresahkan dan merusak nama baik TKI di Hongkong.

Terlebih, video syur itu, kata dia, tidak hanya dilihat oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak. Sri Utami selalu mengumbar aurat di medsos sejak satu tahun terakhir.

Karena itu, selain melaporkan ke polisi, pihaknya juga akan melaporkan Sri Utami ke ke LP3 TKI, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans).

“Sudah satu tahun kayak gitu mas. Dia merasa pogah (sombong) karena tidak diapa-apain, makanya kita akan laporkan ke polisi,” imbuh pengurus Ikatan Keluarga Banyuwangi WMIT-IKAWANGI Baitussalam,.

Menurut Krishna, saat ini dia koordinasi dengan sejumlah beberapa pihak untuk mencari tahu alamat lengkap Sri Utami. Ia berharap segera mendapatkan alamat wanita tersebut agar bisa segera dilaporkan ke polisi.

“Saya minta teman-teman yang mengetahui alamat wanita itu untuk melaporkan kepada kami. Sebab, kami butuh bukti-bukti untuk membuat laporan,” tandas Krishna Adi. (Fajar/pojoksatu)

0 comments

Post a Comment