Home /
Berita TKI /
Jenasah TKW Tewas Dikabarkan Gantung Diri, Sampai Dalam Keadaan Organ Dalam Tidak Utuh Dan Data Berbeda Dengan Aslinya
Saturday, July 16, 2016
Jenasah TKW Tewas Dikabarkan Gantung Diri, Sampai Dalam Keadaan Organ Dalam Tidak Utuh Dan Data Berbeda Dengan Aslinya
Keluarga Yufrinda Selan (19) TKW Indonesia yang dikabarkan meninggal dunia karena gantung diri di Malaysia merasa ada yang janggal dengan kematian korban melapor Kepolisian Resor Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jubir keluarga Yufrinda Melky Musu (51) menyatakan pihak keluarga melapor ke polisi karena menilai adanya beberapa keanehan pada kematian Yufrinda.
“Pada Rabu (13/7/2016), petugas dari BP3TKI NTT (Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) mendatangi rumah Yunfrinda dan menyampaikan kepada kedua orang tua dan keluarga, bahwa Yufrinda telah meninggal dan jenazahnya akan tiba di Bandara El Tari Kupang pada Kamis (14/7/2016) kemarin," kata Melky yang dilansir dari kompas.com Sabtu (16/7/2016) pagi.
"Keluarga pun diminta untuk menjemput di bandara namun setelah sampai di bandara tidak ada lain satu pun orang yang mengantar jenazah itu selain dari tim BP3TKI" sambungnya.
Setelah peti jenazah keluar, kata Melky pihak keluarga kemudian mengambil surat yang diantar bersama dengan peti jenazah.
Surat menyurat tersebut lalu diserahkan kepada ayah Yufrinda, Metusalak Selan lalu dibuatkan berita acara serah terima jenazah.
“Dalam berita acara serah terima itu, bukan pada tanggal 14 Juli 2016, tetapi tertulis 11 Juli 2016 dan itu jelas beda. Dalam berita acara itu pun seharusnya ada dua lampiran yakni untuk keluarga dan KBRI Kuala Lumpur, sehingga kami mempersoalkan hal ini," tutur Melky.
Setelah membuat laporan polisi berkoordinasi dengan Kepolisian Resor TTS untuk mengusut kejadian ini.
Pihak Kepolisian kemudian menurunkan tim medisnya untuk melakukan autopsi jenazah itu benar-benar Yufrinda atau bukan.
Yang paling aneh adalah nama dan alamat yang tertulis dalam dokumen pengiriman berbeda.
“Dalam dokumen itu tertulis nama Melinda Sapay yang beralamat Camplong, Kecamatan Fatuleu Tengah, Kabupaten Kupang,” kata Melky.
Tidak hanya alamat dan nama berbeda jenazah itu dipenuhi luka jahitan mulai dari leher hingga perut bagian bawah. Organ dalam jenazah juga tidak lagi utuh seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang menimpa Dolfina Abuk.
”Organ dalam tubuhnya (Yufrinda) juga sudah tidak utuh lagi sehingga kita minta polisi segera selidiki hingga tuntas,” ucap dia.
Terkait hal itu saat diklarifikasi Kepala Kepolisian Resor TTS Ajun Komisaris Besar I Ketut Adnyana Putra tidak merespons ketika dihubungi lewat telepon maupun SMS.
Kabar yang disampaikan oleh BNP3TKI mengatakan bahwa Yufrinda Selan diduga tewas gantung diri di rumah majikannya di Malaysia, Yufrinda juga ditemukan terikat pada tali saat kondisi rumah kosong.
Menurut Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) NTT Tato Tirang, nama Yufrinda dipalsukan menjadi Melinda Sapay, alamat dan tahun kelahiran TKW itu juga hasil rekayasa.
Alamat asli korban sebenarnya ada di di Desa Tupan, Kecamatan Batu Putih, Timor Tengah Selatan tapi di KTP serta paspor, alamat korban di Desa Camplong, Kecamatan Fafuleu, Kabupaten Kupang, NTT. Tanggal lahir tahun 1997 diubah menjadi 1994.
Berdasarkan keterangan yang tertulis di dalam paspor, Yufrinda berangkat ke Malaysia pada September 2015.
sumber : kompas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Paling Dilihat
-
Berita Upah TKI Taiwan Terbaru - Pemerintah Taiwan lewat Kementrian Tenaga Kerja Taiwan telah menetapkan upah minimum baru bagi Buruh M...
-
Berita TKI Taiwan Stop Aniaya Kucing Dan Anjing - Bagi TKI Taiwan aturan baru ini harus benar-benar diketahui, salah-salah malah mendapa...
-
Berita TKI - Setiap TKI yang berada di Taiwan wajib pegang ARC atas nama sendiri. Kalau di Indonesia ARC hampir sama dengan KTP. Nah k...
0 comments
Post a Comment