Empat WNI terduga korban Perdagangan Manusia atau human trafficking di Ipoh Malaysia berhasil diselamatkan setelah turun dari pesawat AirAsia AK 391 di Kualanamu International Airport (KNIA) pada Kamis (23/6) pukul 10:00.
- Kamu TKI Mau Mudik? Jangan Bawa Duit Banyak Saat Perjalanan
- TKW Pujaan Hati Tak Mau Dinikahi, Titit Dipotong Sendiri
Petugas juga mengamankan seorang WN Malaysia bernama Yip Jen Hua dan Rismawar warga Desa Durian Kec. Pantailabu Kab. Deliserdang yang diduga sebagai calo keempat TKI tersebut.
Informasi yang dilansir dari beritasore, ke empat TKW korban human trafficking adalah sebagai berikut : Rozifatul Hasna (22), warga Jl. Ahmad Yani, Kab. Cilacap, Natijah (45) warga Jl. Laut Kab. Cilacap, Lia Agustina (30) asal Langkat dan Amalina (27) asal Bandung.
Kasus human trafficking ini terbongkar setelah petugas PT Angkasa Pura II mendapatkan laporan dari keluarga Lia Agustina. Dalam laporannya keluarga menuturkan anaknya dipekerjakan tanpa gaji dan makan hanya sekali dalam sehari.
Laporan keluarga korban itu ditindaklanjuti PT Angkasa Pura II dan berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3 TKI) Medan di KNIA, kepolisian serta Imigrasi Bandara.
Kabar terakhir, ke empat WNI yang menjadi korban trafficking itu akan dipulangkan ke Indonesia melalui KNIA dengan menumpang AirAsia. Sejumlah petugas kemudian siaga.
Begitu tiba di terminal kedatangan internasional, ke empat WNI itu lalu dibawa keposko.Namun petugas tidak langsung membawanya, melainkan membiarkan mereka keluar untuk mengamankan siapa agen yang memberangkatkan.
Taktik petugas berhasil, seorang WN Malaysia Yip Jen Hua dan Rismawar diamankan saat menyambut ke empat WNI persis di depan terminal kedatangan international.
Selanjutnya, mereka dibawa ke Posko Security di lantai II KNIA.
Kepada petugas Rismawar yang disebut-sebut istri Yip Jen Hua membantah mempekerjakan ke empat WNI itu dengan tidak menerima gaji. “Gaji mereka ada kami simpan, bukan tidak digaji,” kilahnya.
Bahkan Yip Jen Hua yang tidak fasih bahasa Indonesia juga menyatakan ke empat WNI itu akan dipekerjakan kembali ke Malaysia. “Permitnya (izin) sedang kami urus lagi, saya sudah banyak ke luar uang untuk mengurusnya,”ujar Yip Jen Hua.
Keterangan keduanya dibantah oleh ke empat calon TKW tersebut. Mereka mengaku diperlakukan tidak manusiawi selama bekerja di Malaysia.“Kami tidak mau lagi ke Malaysia, karena tak digaji. Tidak hanya itu, kami juga tidak boleh shalat,” aku Lia Agustina.
Selama bekerja di restoran Ipoh, Malaysia, lanjut Lia, sang majikan tak membolehkan mereka memakai hijab. “Jadi kami kerja pakai rok pendek dan tak pakai hijab. Padahal sewaktu berangkat kami berhijab,” ujarnya.
Hal senada dikemukakan Rozifatul, dengan linangan airmata dia mengaku kapok kerjadi Malaysia. “Janjinya kami menerima gaji besar. Ternyata kami tidak terima gaji. Bahkan makan hanya sekali sehari,”paparnya.
Petugas BP3 TKI Medan Dodi Manik yang dikonfirmasi mengatakan, ke empat WNI diduga korban human trafficking itu telah diamankan. “Ya ,tadi ada diamankan empat WNI diduga korban human trafficking.
Kasus ini sedang ditangani Polres Deliserdang,” katanya seraya menambahkan, rata-rata ke empat WNI itu bekerja tiga bulan di Malaysia. Kadiv Pengamanan KNIA Kuswadi yang dikonfirmasi juga membenarkan hal tersebut. “Betul, tadi petugas saya dibantu kepolisian mengamankan 4 WNI yang diduga korban human trafficking di Malaysia,” jelasnya.
sumber : beritasore
0 comments
Post a Comment